Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat,  mengejar target verifikasi 77 ribu UMKM yang selama dua tahun pandemi COVID-19 mendaftar bantuan produktif usaha mikro (BPUM) dari pemerintah pusat melalui Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian dalam dua bulan ke depan.

"Baru ada sekitar 18 persen atau lebih kurang 13.860 dari 77 ribu yang dulu mendaftar BLT UMKM atau BPUM melalui aplikasi yang disediakan pemerintah pusat di dinas sudah diverifikasi," kata Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor R Medi Sandora saat dikonfirmasi ANTARA di Kota Bogor, Jumat.

Medi menerangkan pada 2022, pemerintah mulai memverifikasi ulang, mana usaha yang benar-benar berkategori UMKM atau bukan, usahanya masih bertahan atau tidak juga telah mengikuti pelatihan atau bimbingan usaha atau belum.

Namun, kata dia, dalam proses verifikasi membutuhkan kerja keras, karena jumlah puluhan ribu UMKM dengan waktu yang tinggal dua bulan lagi perlu mengerahkan semua petugas setiap hari. Verifikasi UMKM dibantu oleh petugas di 68 kelurahan pada enam kecamatan.

Baca juga: Banpres produktif Kota Bogor telah tersalurkan bagi 88.798 usaha mikro
Baca juga: Pemkot Bogor mendata klasifikasi UMKM untuk tentukan skor karakteristik
 

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat sambutan upacara bendera HUT ke-77 RI, Rabu (17/8/2022), menyampaikan pada 2020 tercatat ada 26 ribu pelaku UMKM.

Pandemi melahirkan banyak pelaku UMKM baru hingga berjumlah 68 ribu pada 2021, terutama dengan ada bantuan UMKM dari pemerintah dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang membuka usaha sehingga pada 2022 ini jumlahnya makin bertambah hingga 77 ribu pelaku UKM.

Bima berkomitmen memprioritaskan anggaran untuk masalah kesejahteraan sosial bagi warganya pada 2023 dengan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi akan semakin lebih baik.

"Senin atau Selasa akan ada koordinasi lagi dengan pihak kelurahan-kelurahan untuk mempercepat verifikasi," ujar Medi.

Medi menyampaikan kepada sekitar 13.860 UMKM yang sudah diverifikasi, Pemerintah Kota Bogor telah melakukan pendampingan, bantuan pemasaran, dan perizinan.

Selain itu, pelatihan keterampilan UMKM dalam hal produksi, pengemasan dan pemasaran juga diberikan kepada usaha yang sudah masuk binaan. Pelatihan dilaksanakan bisa tiga kali dalam setahun.

"Pelatihan bentuk dan materinya macam-macam. Untuk pemasaran kita ada bazar, mobil keliling," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022