Bogor (Antara Megapolitan) - Sekitar 200 tukang ojek dan masyarakat sekitar lingkar kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar aksi damai menuntut pencabutan kebijakan `Green Campus` yang di terapkan oleh perguruan tinggi tersebut.

Aksi para pengendara ojek dan ibu-ibu yang mengatasnamakan masyarakat lingkar IPB itu berlangsung di depan Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Koordinator aksi dari koalisi masyarakat desa lingkar kampus, Ato Subagiyo mengatakan, aksi damai itu mereka lakukan agar para pejabat IPB mencabut larangan untuk tidak berdagang di sekitar area dalam kampus, dan tidak diperbolehkannya tukang ojek beroperasi di dalam kampus IPB.

"Katanya IPB kampus rakyat, tapi mengapa kami tidak diijinkan untuk mencari nafkah di dalam kampus," kata  Ato Subagiyo.

Dalam aksi yang berlangsung dalam suasana cuaca mendung itu, para peserta aksi juga meminta agar mengembalikan area kampus IPB seperti dulu lagi, dan kebijakan `Green Campus` dihapus untuk selamanya.

Jalannya aksi damai para pengendara ojek dan masyarakat setempat ini juga mendapat pengawalan 115 pasukan gabungan dari jajaran Polres Bogor, Polsek Dramaga, Koramil, dan petugas satuan pengamanan kampus IPB.

Kapolsek Dramaga, AKP Syarifuddin Gayo mengatakan, para pendemo melakukan unjuk rasa lanjutan dari aksi dua minggu yang lalu (14/3), dengan tuntutan yang sama, yaitu pencabutan izin larangan beroprasi di dalam area kampus.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya soal kebijakan `Green Campus` IPB itu sudah disosialisasikan dengan para pengunjuk rasa oleh pihak kampus IPB sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi selalu tidak ada respon positif dari para pengunjuk rasa dan masyarakat setempat.

Sementara Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Yatri, mengatakan, sebenarnya pihak kampus IPB telah memberikan ruang gerak lebih kepada para pengendara ojek dan masyarakat setempat untuk dipekerjakan di dalam kampus.

"Pekerjaan di dalam kampus itu antara lain sebagai juru sopir kendaraan bertenaga listrik, juru mesin di bengkel IPB, dan lainnya yang disebar di semua divisi bagian yang ada di kampus IPB," katanya.

Yatri menambahkan, saat ini sudah ada 69 orang pengojek yang mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai petugas dalam sistem transportasi kampus, dan telah mulai bekerja sejak 10 Maret 2016.

Pewarta: Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016