Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mendorong koperasi lebih berperan dalam pemulihan ekonomi mulai tahun 2022 melalui lima agenda besar yang perlu dilaksanakan meliputi adaptasi, edukasi, kolaborasi, transparansi dan ekspansi.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada acara Tasyakuran Hari ke-75 Koperasi Nasional Tingkat Kota Bogor di UIKA Bogor, Jalan Sholeh Iskandar, Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kamis, berpesan agar koperasi bisa berjalan konsisten sesuai dengan semangat Bung Hatta, Bapak Koperasi Indonesia dan sesuai dengan perkembangan zaman.
 
“Tantangan koperasi saat ini adalah kembali ke jati diri. Koperasi bukan korporasi, koperasi itu membantu yang lemah bukan membantu yang kuat, koperasi itu bersama bukan bersaing, koperasi membantu yang 'buntung' bukan mencari untung,” kata Bima Arya.

Baca juga: Koperasi Paramaseta gantikan kedelai impor dengan kacang koro untuk produksi

Bima Arya menjelaskan, selama masa pandemi yang mampu bertahan adalah yang mampu melaksanakan penyesuaian atau adaptasi perkembangan digitalisasi untuk masuk ke marketplace.
 
Oleh karena itu, edukasi menjadi hal penting untuk menjaga semangat atau nilai dari koperasi. Sebab, dalam prosesnya koperasi tidak bisa sendiri, harus berkolaborasi.

“Salah satunya yang dicontohkan Pak Kapolresta, Marbot Mart itu kolaborasi," katanya.
 
Tasyakuran Hari Koperasi Nasional ke-75 Tahun 2022 Tingkat Kota Bogor merupakan tindak lanjut himbauan Menteri Koperasi dan UKM melalui Surat Edaran Menteri Koperasi dan UKM Nomor 36 Tahun 2022 tentang Peringatan Hari Koperasi Ke-75 Tahun 2022 kepada dinas di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, untuk mendukung dan menyukseskan peringatan HUT Koperasi di seluruh daerah dengan penguatan kembali koperasi untuk ikut ambil peranan dalam pemulihan ekonomi setelah masa pandemi.
 
Baca juga: DPRD Kota Bogor susun raperda perlindungan masyarakat dari dampak pinjol
 
Bima pun menyampaikan, agenda selanjutnya yang perlu dipupuk untuk pemulihan ekonomi adalah transparansi agar anggotanya tahu arah koperasi yang diikutinya.
 
Selanjutnya, koperasi itu tidak bisa stagnan tetapi juga harus agresif agar bisa ekspansi dengan cara mencermati tren yang ada. Salah satu tren yang bisa diikuti yakni ekonomi yang berkelanjutan. Green Economy menjadi usaha yang terkait dengan lestari lingkungan hidup tapi menguntungkan.
 
"Misalnya maggot atau mengelola sampah yang saat ini menjadi 'cuan'. Dari masalah menjadi berkah itu banyak contohnya, tinggal dibuat koperasinya. Ini yang saya maksud dengan ekspansi, mampu melihat peluang-peluang,” kata dia.
 
Beberapa kegiatan dalam rangka memeriahkannya telah dilaksanakan baik oleh instansi pemerintah terkait maupun pihak terkait lainnya.

Baca juga: DPRD Kota Bogor mendukung koperasi programkan digitalisasi pasar

Di antaranya penilaian koperasi berkualitas 917 koperasi di Kota Bogor yang menghasilkan 4 koperasi berkualitas, yaitu KPRI Beriman, Primkoppol Polresta Bogor, Koperasi Jamaah Al Fallah dan Koperasi Pengayoman Lapas Bogor.
 
Untuk penilaian koperasi berprestasi ada 5, yakni Koperasi PT CAS, Koperasi Jambu Dua, KPRI Mitra Industri, Koperasi Pengayoman Lapas Bogor dan Koperasi SIT Aliyah.
 
Primkoppol Polresta Bogor berhasil mewujudkan sebanyak 44 gerai Marbot Mart di 44 masjid yang tersebar di Kota Bogor melalui program Polisi Sahabat Marbot.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022