Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan hama wereng batang coklat sempat menyerang belasan hektare areal sawah di wilayah Purwakarta.
"OPT (organisme pengganggu tanaman) jenis wereng batang coklat memang sempat menyerang areal sawah di sejumlah kecamatan," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) setempat Sri Jaya Midan, di Purwakarta, Rabu.
Ia menyampaikan, jika diperhatikan dari data laporan dampak serangan OPT pertanaman padi, sebagian besar masuk kategori ringan.
Data serangan wereng batang coklat periode laporan OPT bulan Juli adalah seluas 11 hektar atau 0,076 persen dari luas standing crop padi.
Standing crop ialah performa suatu tanaman yang mencakup beberapa fase pertumbuhannya yang dapat diamati pada luasan tertentu dan pada setiap titik waktu tertentu.
Menurut dia, serangan hama tersebut telah diperkirakan dan diantisipasi sejak dini di awal musim tanam gadu, yakni dengan memperhatikan peringatan dini BMKG mengenai pola musim yang cenderung kemarau basah.
"Langkah-langkah pengamatan populasi OPT, ambang batas ekologi OPT, hingga pengendalian hayati maupun kimiawi secara cepat dan tepat, juga dilakukan sejak awal pertanaman. Upaya tersebut berhasil menyelamatkan pertanaman padi dapat dipanen dan berhasil menekan kehilangan hasil produksi akibat serangan OPT," kata Midan.
Sementara itu, terkait dengan Perlindungan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), seluas 2.000 hektare pertanaman padi dibantu pembayaran premi AUTP dari APBN dan APBD di Purwakarta untuk melindungi pertanaman padi milik petani.
Baca juga: Ada sayembara menangkap tikus bagi warga dan petani di Purwakarta
Baca juga: Pemkab Purwakarta maksimalkan penggunaan sawah tadah hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"OPT (organisme pengganggu tanaman) jenis wereng batang coklat memang sempat menyerang areal sawah di sejumlah kecamatan," kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) setempat Sri Jaya Midan, di Purwakarta, Rabu.
Ia menyampaikan, jika diperhatikan dari data laporan dampak serangan OPT pertanaman padi, sebagian besar masuk kategori ringan.
Data serangan wereng batang coklat periode laporan OPT bulan Juli adalah seluas 11 hektar atau 0,076 persen dari luas standing crop padi.
Standing crop ialah performa suatu tanaman yang mencakup beberapa fase pertumbuhannya yang dapat diamati pada luasan tertentu dan pada setiap titik waktu tertentu.
Menurut dia, serangan hama tersebut telah diperkirakan dan diantisipasi sejak dini di awal musim tanam gadu, yakni dengan memperhatikan peringatan dini BMKG mengenai pola musim yang cenderung kemarau basah.
"Langkah-langkah pengamatan populasi OPT, ambang batas ekologi OPT, hingga pengendalian hayati maupun kimiawi secara cepat dan tepat, juga dilakukan sejak awal pertanaman. Upaya tersebut berhasil menyelamatkan pertanaman padi dapat dipanen dan berhasil menekan kehilangan hasil produksi akibat serangan OPT," kata Midan.
Sementara itu, terkait dengan Perlindungan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), seluas 2.000 hektare pertanaman padi dibantu pembayaran premi AUTP dari APBN dan APBD di Purwakarta untuk melindungi pertanaman padi milik petani.
Baca juga: Ada sayembara menangkap tikus bagi warga dan petani di Purwakarta
Baca juga: Pemkab Purwakarta maksimalkan penggunaan sawah tadah hujan
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022