Bogor (Antara Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat mengabadikan nama Prof Soemartono Sosromarsono sebagai nama museum serangga yang terletak di kompleks Fakultas Pertanian (Faperta).

"Museum serangga telah berganti-ganti nama, bertransformasi dari laboratorium menjadi Insect Teaching and Collection Center (ITCC) atau pusat studi dan koleksi serangga," kata Dr Suryo Wiono, Ketua Departemen Proteksi Tanaman, Faperta IPB, di Bogor, Kamis.

Ia mengatakan, museum serangga juga pernah menggunakan nama Insect Teaching Collection (ITC), dan seiring waktu sivitas akademika Departemen Proteksi Tanaman yang menjadi tempat museum serangga bernaung lebih nyaman menyebutnya sebagai museum serangga.

Menurut Suryo, museum serangga dikembangkan oleh Fakultas Pertanian IPB untuk mengelola dan mengoleksi aneka ragam spesimen serangga untuk keperluan pendidikan dan penelitian.

"Terhitung sejak 14 Maret, museum serangga kita resmikan dengan nama Museum Serangga Prof Soemartono Sosromarsono," katanya.

Pemberian nama tersebut, lanjutnya, sebagai apresiasi atas jasa Soemartono dalam mengajarkan dan mengembangkan ilmu entomologi di Indonesia.

"Dipilihnya hari Senin 14 Maret karena bertepatan dengan hari ulang tahun yang ke-86 Prof Soemartono Sosromarsono," katanya.

Ia menjelaskan Soemartono merupakan entomologis pribumi pertama di Indonesia yang mengawali karir sebagai asisten dosen entomologi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia sejak 1965.

Soemartono adalah ilmuan yang berada di balik lahirnya Instruksi Presiden Nomorn3/1986 tentang peningkatan pengendalian hama wereng cokelat pada tanama.

"Terbitnya Inpres tersebut merupakan tonggak pertama pengendalian hama terpadu di Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan Museum Serangga Prof Soemartono Sosromarsono menyimpan lebih dari 4.000 spesimen serangga pertanian, yang merupakan spesimen standar telah berumur puluhan tahun atau sejak 1990.

Selain itu, lanjut dia, museum juga memiliki spesimen yang dipamerkan (displayed specimens) yang terdiri dari 112 famili dari 25 ordo serangga yang ditata berdasarkan taksonominya.

Ia menambahkan museum tersebut juga memamerkan lebih dari 166 spesies hama yang diatur berdasarkan komoditas inangnya (hama tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan), spesies serangga penyerbuk, predator dan parasitoid.

"Museum Serangga Prof Soemartono Sosromarsono tidak hanya untuk sivitas IPB, tetapi terbuka untuk umum. Sejak berdirinya, sudah dikunjungi ribuan pelajar mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA. Ada juga mahasiswa, peneliti dan masyarakat umum," kata Suryo.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016