Berbagai pesan disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada peringatan Hari Anak Nasional yang berlangsung di Kebun Raya Bogor, Sabtu 23 Juli lalu. Salah satunya, Presiden mengingatkan, anak-anak memiliki dunia bermain dengan keceriaannya masing-masing.
Oleh karena itu, Presiden berharap agar kasus perundungan (bullying) dan segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak akan terjadi lagi, sebagaimana dikutip dari website Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
“Inilah yang harus kita jaga bersama-sama agar anak-anak kita ini memiliki dunia bermain, dunia anak-anak dengan keceriaannya mereka. Jangan terjadi lagi yang namanya perundungan,” tutur Presiden.
Baca juga: Pemkot Bogor beri bimbingan psikologis korban perundungan
Perundungan yang terjadi merupakan tanggungjawab semua pihak untuk mencegahnya, termasuk orangtua, para pendidik dan seluruh masyarakat.
Ditegaskan Presiden, semua kasus kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual, harus diproses secara hukum dengan tegas, sesuai peraturan yang ada, sehingga kasus tersebut tidak akan terjadi lagi ke depannya.
“Karena memang aturannya itu tidak diperbolehkan dan itu ada pidananya. Saya kira penegakan hukum yang keras dan tegas terhadap kegiatan-kegiatan seperti itu menjadi tanggungjawab kita semuanya untuk memagari agar tidak terjadi lagi,” lanjut Presiden.
Kasus kekerasan terhadap anak, telah menjadi salah satu kasus yang menuntut perhatian dan kepedulian semua pihak untuk menangkal dan mengatasinya. Kasus tersebut patut menjadi kepedulian dan perhatian semua pihak, terutama karena kini kasus kekerasan yang dialami anak-anak dengan berbagai bentuk, semakin kerap terjadi.
Baca juga: Lima pelaku perundungan remaja wanita di Kota Bogor diamankan
Terkait dengan itu, Forum Anak Kota Bogor, juga telah menyampaikan harapan serupa sebagai salah satu poin yang tertuang di dalam 10 Rumusan Suara Anak Daerah Kota Bogor.
Rumusan Suara Anak Daerah Kota Bogor telah disampaikan Forum Anak Kota Bogor pada audiensi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balaikota Bogor, Rabu, 20 Juli lalu.
Pada kesempatan tersebut Dedie menegaskan, Pemerintah Kota Bogor sangat memperhatikan apa yang menjadi suara anak daerah Kota Bogor.
Di samping soal kekerasan, juga disampaikan keinginan, harapan dan cita-cita anak-anak Kota Bogor agar mereka selalu dilibatkan dalam langkah-langkah pembangunan di Kota Bogor.
Menanggapi harapan tersebut, Dedie menyatakan, "Tadi hampir semua OPD terkait memberikan tanggapan dan memberikan komitmen untuk memperhatikan dan menindaklanjuti yang menjadi usulan di suara anak daerah Kota Bogor," ujarnya.
Baca juga: 40 Persen Pelajar Kota Bogor Korban Perundungan
Dedie juga menyampaikan, ia sangat menginginkan generasi muda Kota Bogor menjadi Generasi Emas di 2045. Hal ini tentu harus dipersiapkan dari sekarang. Diantaranya bagaimana Pemerintah Kota Bogor juga bisa menangani anak-anak putus sekolah mengingat di beberapa wilayah masih banyak anak-anak putus sekolah.
"Saya meminta secara khusus ke kecamatan dan kelurahan untuk melakukan pemetaan yang lebih komprehensif agar kita bisa mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat dan solusi supaya anak-anak bisa kembali sekolah atau menyelesaikan sekolahnya," tegasnya.
Ia melanjutkan, yang juga menjadi harapan mereka yakni anak-anak ini bisa mengisi atau berkontribusi pada pembangunan. Karena mereka mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dan untuk bisa mencapai cita-cita ini perlu komunikasi yang intens dengan Pemerintah Kota Bogor agar jalannya terbuka dan mereka bisa menggapai cita-citanya.
Simaklah selengkapnya Suara Anak Daerah Kota Bogor berikut ini:
Perumusan Suara Anak Daerah Kota Bogor
- Kami memohon kepada pemerintah untuk mensosialisasikan terkait fungsi dan penggunaan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Bogor.
- Forum Anak Kota Bogor bersama pemerintah bekerjasama untuk mengoptimalkan penurunan angka pernikahan anak melalui edukasi dan sosialisasi
- Kami sebagai anak menolak segala bentuk kekerasan dan memohon kepada pemerintah untuk menegakkan kembali regulasi yang telah ditetapkan terkait kekerasan dan perundungan terhadap anak di Kota Bogor.
- Forum Anak Kota Bogor mendukung pemerintah untuk memaksimalkan fungsi dan lebih memperhatikan infrastruktur ramah anak di Kota Bogor
- Forum Anak Kota Bogor mendukung pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan menolak secara tegas penggunaan segala jenis rokok di sekitar anak.
- Mendukung pemerintah untuk memaksimalkan dan meningkatkan fungsi fasilitas kesehatan ramah anak di Kota Bogor
- Forum Anak Kota Bogor, pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk meningkatkan keterlibatan anak penyandang disabilitas dalam partisipasi yang lebih inklusi
- Menolak eksploitasi anak dan mendukung pemerintah dalam mengatasi eksploitasi anak di Kota Bogor.
- Menolak tegas pornografi dan pornoaksi dalam bentuk apapun di Kota Bogor
- Forum Anak Kota Bogor mendukung pemerintah terkait optimalisasi informasi layak anak. (Advertorial)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Oleh karena itu, Presiden berharap agar kasus perundungan (bullying) dan segala bentuk kekerasan terhadap anak tidak akan terjadi lagi, sebagaimana dikutip dari website Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
“Inilah yang harus kita jaga bersama-sama agar anak-anak kita ini memiliki dunia bermain, dunia anak-anak dengan keceriaannya mereka. Jangan terjadi lagi yang namanya perundungan,” tutur Presiden.
Baca juga: Pemkot Bogor beri bimbingan psikologis korban perundungan
Perundungan yang terjadi merupakan tanggungjawab semua pihak untuk mencegahnya, termasuk orangtua, para pendidik dan seluruh masyarakat.
Ditegaskan Presiden, semua kasus kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual, harus diproses secara hukum dengan tegas, sesuai peraturan yang ada, sehingga kasus tersebut tidak akan terjadi lagi ke depannya.
“Karena memang aturannya itu tidak diperbolehkan dan itu ada pidananya. Saya kira penegakan hukum yang keras dan tegas terhadap kegiatan-kegiatan seperti itu menjadi tanggungjawab kita semuanya untuk memagari agar tidak terjadi lagi,” lanjut Presiden.
Kasus kekerasan terhadap anak, telah menjadi salah satu kasus yang menuntut perhatian dan kepedulian semua pihak untuk menangkal dan mengatasinya. Kasus tersebut patut menjadi kepedulian dan perhatian semua pihak, terutama karena kini kasus kekerasan yang dialami anak-anak dengan berbagai bentuk, semakin kerap terjadi.
Baca juga: Lima pelaku perundungan remaja wanita di Kota Bogor diamankan
Terkait dengan itu, Forum Anak Kota Bogor, juga telah menyampaikan harapan serupa sebagai salah satu poin yang tertuang di dalam 10 Rumusan Suara Anak Daerah Kota Bogor.
Rumusan Suara Anak Daerah Kota Bogor telah disampaikan Forum Anak Kota Bogor pada audiensi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balaikota Bogor, Rabu, 20 Juli lalu.
Pada kesempatan tersebut Dedie menegaskan, Pemerintah Kota Bogor sangat memperhatikan apa yang menjadi suara anak daerah Kota Bogor.
Di samping soal kekerasan, juga disampaikan keinginan, harapan dan cita-cita anak-anak Kota Bogor agar mereka selalu dilibatkan dalam langkah-langkah pembangunan di Kota Bogor.
Menanggapi harapan tersebut, Dedie menyatakan, "Tadi hampir semua OPD terkait memberikan tanggapan dan memberikan komitmen untuk memperhatikan dan menindaklanjuti yang menjadi usulan di suara anak daerah Kota Bogor," ujarnya.
Baca juga: 40 Persen Pelajar Kota Bogor Korban Perundungan
Dedie juga menyampaikan, ia sangat menginginkan generasi muda Kota Bogor menjadi Generasi Emas di 2045. Hal ini tentu harus dipersiapkan dari sekarang. Diantaranya bagaimana Pemerintah Kota Bogor juga bisa menangani anak-anak putus sekolah mengingat di beberapa wilayah masih banyak anak-anak putus sekolah.
"Saya meminta secara khusus ke kecamatan dan kelurahan untuk melakukan pemetaan yang lebih komprehensif agar kita bisa mengambil langkah-langkah kebijakan yang tepat dan solusi supaya anak-anak bisa kembali sekolah atau menyelesaikan sekolahnya," tegasnya.
Ia melanjutkan, yang juga menjadi harapan mereka yakni anak-anak ini bisa mengisi atau berkontribusi pada pembangunan. Karena mereka mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dan untuk bisa mencapai cita-cita ini perlu komunikasi yang intens dengan Pemerintah Kota Bogor agar jalannya terbuka dan mereka bisa menggapai cita-citanya.
Simaklah selengkapnya Suara Anak Daerah Kota Bogor berikut ini:
Perumusan Suara Anak Daerah Kota Bogor
- Kami memohon kepada pemerintah untuk mensosialisasikan terkait fungsi dan penggunaan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Bogor.
- Forum Anak Kota Bogor bersama pemerintah bekerjasama untuk mengoptimalkan penurunan angka pernikahan anak melalui edukasi dan sosialisasi
- Kami sebagai anak menolak segala bentuk kekerasan dan memohon kepada pemerintah untuk menegakkan kembali regulasi yang telah ditetapkan terkait kekerasan dan perundungan terhadap anak di Kota Bogor.
- Forum Anak Kota Bogor mendukung pemerintah untuk memaksimalkan fungsi dan lebih memperhatikan infrastruktur ramah anak di Kota Bogor
- Forum Anak Kota Bogor mendukung pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan menolak secara tegas penggunaan segala jenis rokok di sekitar anak.
- Mendukung pemerintah untuk memaksimalkan dan meningkatkan fungsi fasilitas kesehatan ramah anak di Kota Bogor
- Forum Anak Kota Bogor, pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk meningkatkan keterlibatan anak penyandang disabilitas dalam partisipasi yang lebih inklusi
- Menolak eksploitasi anak dan mendukung pemerintah dalam mengatasi eksploitasi anak di Kota Bogor.
- Menolak tegas pornografi dan pornoaksi dalam bentuk apapun di Kota Bogor
- Forum Anak Kota Bogor mendukung pemerintah terkait optimalisasi informasi layak anak. (Advertorial)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022