Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, terus melakukan sosialisasi secara masif sistem satu arah (SSA) yang segera diujicobakan pada 1 April 2016 dengan menyasar seluruh lapisan masyarakat serta stakeholder yang akan terdampak.

"Pemberlakuan SSA mudah-mudahan lancar, seperti instruksi Wali Kota, agar sosialisasi kepada masyarakat dan pihak yang terdampak dilakukan secara masif, terutama PKL," kata Wakil Wali Kota, Usmar Hariman, Rabu.

Sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada angkutan umum yang terdampak, juga kepada para PKL yang ada di seputaran Jalan Oto Iskandar Dinata. Ada perubahan rute angkutan di 13 trayek, serta relokasi pedagang kaki lima.

Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilibatkan untuk menyosialisasikan SSA di masing-masing tupoksinya. Mulai dari Dinas Pendidikan, DLLAJ, Kantor Kementerian Agama, BUMD PD Pasar Pakuan Jaya, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, serta pengurus gerak PKK.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian Bima Arya mengatakan, SSA merupakan salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota tersebut.

"SSA salah satu upaya positif yang ditempuh oleh Pemkot Bogor untuk mengurangi kemacetan di pusat kota," kata Yane.

Menurut Yane, cara memandang SSA tidak hanya melihat dari gambaran kecil karena harus berputar jauh dan lama tidaknya waktu yang ditempuh dengan diberlakukannya SSA.

"Tetapi, melihatlan dari gambaran yang lebih besar bagaimana menyelesaikan tingkat kemacetan di pusat Kota Bogor," katanya.

Yane menambahkan, untuk mensukseskan pelaksanaan SSA pihaknya selalu mengkampanyekan kepada pada kader di setiap pertemuan rutin, Lukmin dan juga pengajian.

"Mari bersama-sama kita berkontribusi untuk Kota Bogor, khususnya dalam mengurangi kemacetan," katanya.

Pekan lalu, sosialisasi SSA juga dilakukan ke sejumlah sekolah dan menuai banyak tanggapan dari sejumlah wali murid. Mereka mempertanyakan terkait jalur alternatif, rekayasa arus di pertigaan eks Pangrango Plaza, hingga pembagian angkot trayek 07 yang melayani rute Ciparigi-Terminal Merdeka menjadi tiga jalur berbeda.

"Untuk angkot trayek 07 akan dialokasikan menjadi tiga yang dibantu dengan menempelkan stiker huruf A, B dan C," kata Kepala Bidang Lalu Lintas, DLLAJ Kota Bogor, Agus Suprapto.

Agus menjelaskan, masing-masing huruf A,B dan C akan melayani rute yang berbeda. Tetapi, keputusan ini masih menunggu kesepakatan dengan Organda.

Untuk pertigaan eks Pangrango Plaza, lanjut Agus, pertigaan tersebut akan dipasang lampu pengatur lalu lintas dan papan informasi destinasi bagi warga.

Sosialisasi SSA juga dilakukan di sejumlah pengurus tempat peribadatan yang diikuti sekitar 16 perwakilan pengurus tempat ibadah.

"Sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait SSA, peran para pengurus tempat ibadah dapat menyebarluaskan informasi kepada masing-masing jemaahnya," katanya.

Sepekan menjelang pemberlakuan sistem satu arah, berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari pemasangan rambu-rambu lalu lintas, merombak media jalan, hingga relokasi PKL di Jalan Oto Iskandar Dinata.

Sejak pekan lalu, sejumlah PKL di Jalan Oto Iskandar Dinata telah membongkar sendiri lapak-layak mereka. Namun beberapa masih ada yang bertahan dan tetap melalukan aktivitas jual beli.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan uji coba penerapan SSA tersebut selama empat hari, yakni pada tanggal 1 sampai dengan 4 April 2016.

Uji coba empat hari itu karena pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu merupakan hari-hari padat lalu lintas, di mana pada akhir pekan Kota Bogor banyak tamu wisatawan, sedangkan hari Senin adalah hari di mana para pegawai dan anak sekolah sedang sibuk beraktivitas di awal pekan.

"Setelah uji coba selama empat hari, akan kita evaluasi apa yang menjadi kekurangan untuk segera diperbaiki, dan kami optimistis program ini bisa diterapkan untuk selanjutnya," katanya.

Jalan-jalan protokol yang akan menjadi rute lalu lintas satu arah di sekitar Kebun Raya Bogor adalah jalan Oto Iskandardinata (Otista), jalan Juanda, dan jalan Jalak Harupat, kecuali Jalan Raya Pajajaran yang tetap diberlakukan dua arah.

Jalan Juanda Kota Bogor yang tadinya dua arah menjadi satu arah (searah jarum jam) dari Jalan Otista menuju Jalak Harupat.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016