Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengajak masyarakat dari berbagai kalangan untuk berperan aktif dan bergotong-royong mengentaskan angka stunting atau kekerdilan pada anak.
"Mari kita bergotong-royong untuk berperan aktif menurunkan angka stunting, sesuai dengan target yang telah ditetapkan," kata pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.
Ia menyampaikan, 1.000 hari awal kehidupan merupakan usia emas manusia Indonesia. Karena itu, berbagai pihak harus sungguh-sungguh mencegah dan mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di Tahun 2024.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia menurun pada 2024 sebesar 14 persen.
Baca juga: BKKBN gandeng aplikasi parenting percepat penurunan stunting
Baca juga: Calon pengantin di Karawang akan diberi edukasi pencegahan stunting
Menurut dia, penurunan angka stunting masih menjadi pekerjaan rumah jajaran Pemkab Purwakarta, karena itu pihaknya mengeluarkan kebijakan agar kasus tersebut menurun, salah satunya dengan menggulirkan bapak dan ibu asuh bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian asupan gizi dalam waktu jangka panjang.
"Yang menjadi bapak dan ibu asuh itu adalah bupati, wakil bupati juga sekda, serta pejabat lainnya bagi anak-anak yang berkategori stunting di Purwakarta," kata Anne.
Ia menargetkan penurunan angka stunting difokuskan di tujuh kecamatan dan dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) di bawah 1 persen.
Pihaknya akan terus bergerak dalam mewujudkan pembangunan keluarga di Purwakarta, pengendalian kependudukan menjadi hal yang paling utama dan tentu saja adalah pencegahan dan pengentasan stunting.
"Hari ini 20 persen lebih data yang ada, harus diturunkan sekitar 6 persen dan tahun ini menjadi 14 persen, penurunan 6 persen ini tentu tidak mudah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Mari kita bergotong-royong untuk berperan aktif menurunkan angka stunting, sesuai dengan target yang telah ditetapkan," kata pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.
Ia menyampaikan, 1.000 hari awal kehidupan merupakan usia emas manusia Indonesia. Karena itu, berbagai pihak harus sungguh-sungguh mencegah dan mengentaskan stunting demi Indonesia jaya dan demi manusia Indonesia yang unggul di Tahun 2024.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan angka maksimum stunting di Indonesia menurun pada 2024 sebesar 14 persen.
Baca juga: BKKBN gandeng aplikasi parenting percepat penurunan stunting
Baca juga: Calon pengantin di Karawang akan diberi edukasi pencegahan stunting
Menurut dia, penurunan angka stunting masih menjadi pekerjaan rumah jajaran Pemkab Purwakarta, karena itu pihaknya mengeluarkan kebijakan agar kasus tersebut menurun, salah satunya dengan menggulirkan bapak dan ibu asuh bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian asupan gizi dalam waktu jangka panjang.
"Yang menjadi bapak dan ibu asuh itu adalah bupati, wakil bupati juga sekda, serta pejabat lainnya bagi anak-anak yang berkategori stunting di Purwakarta," kata Anne.
Ia menargetkan penurunan angka stunting difokuskan di tujuh kecamatan dan dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) di bawah 1 persen.
Pihaknya akan terus bergerak dalam mewujudkan pembangunan keluarga di Purwakarta, pengendalian kependudukan menjadi hal yang paling utama dan tentu saja adalah pencegahan dan pengentasan stunting.
"Hari ini 20 persen lebih data yang ada, harus diturunkan sekitar 6 persen dan tahun ini menjadi 14 persen, penurunan 6 persen ini tentu tidak mudah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022