Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berkomitmen mengoptimalkan sektor pertanian melalui sejumlah skema serta peningkatan postur anggaran demi menjaga stabilitas ekonomi di daerah itu.

"Sesuai arahan Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, sektor pertanian menjadi skala prioritas daerah termasuk dalam setiap penganggaran," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan usai menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Jawa Barat di Aula Gedung Sate Bandung, Kamis.

Dia menjelaskan optimalisasi sektor pertanian dilakukan melalui pemenuhan infrastruktur pertanian melalui pembagian postur anggaran sesuai kebutuhan pangan sehingga diharapkan mampu menahan stagflasi sekaligus mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Stagflasi merupakan peristiwa ekonomi yang tidak biasa ketika stagnasi dan inflasi terjadi dalam satu waktu yang sama. Kondisi stagflasi sangat kontradiktif sebab pertumbuhan ekonomi berjalan lambat bahkan cenderung mengarah ke tingkat pengangguran yang tinggi namun harga terus mengalami kenaikan.

"Meningkatnya harga bahan pangan dunia saat ini diakibatkan dari geopolitik dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Sesuai arahan pimpinan, kita juga akan fokus terhadap infrastruktur pertanian. Mudah-mudahan prediksi-prediksi perekonomian global yang mengkhawatirkan tidak terjadi dan perang segera selesai sehingga harga-harga pangan dan energi bisa turun," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk jangka pendek akan melakukan kegiatan operasi-operasi pasar dengan melibatkan peran serta dunia usaha dan badan urusan logistik demi menjaga ketersediaan bahan pangan sekaligus memastikan tidak terjadi kenaikan harga komoditas pangan.

Pihaknya juga berencana memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami cabai, tomat, dan bawang merah sebagai salah satu upaya meningkatkan cadangan pangan di Kabupaten Bekasi.

Dani meyakini kecukupan stok ketiga komoditas tersebut mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor pertanian mengingat kenaikan harga ketiganya cukup pesat akhir-akhir ini.

"Jadi itu yang akan kami persiapkan di Kabupaten Bekasi, karena wilayah kami masih punya potensi lahan pertanian untuk bisa dikembangkan menjadi cadangan pangan daerah," katanya.

Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap seluruh bupati dan wali kota menaikkan skala prioritas khususnya di sektor pertanian pada perubahan anggaran tahun 2022 serta di penyusunan anggaran tahun 2023.

"Karena situasi dan kondisinya berbeda, saya berharap tidak hanya infrastruktur yang jalan. Saya berharap para bupati wali kota dapat menjadikan pertanian menjadi skala prioritas agar stagflasi bisa tertahan dan kebutuhan pangan masyarakat Jawa Barat bisa terpenuhi," ucapnya.

Uu mengaku situasi Jawa Barat khususnya sektor ekonomi mengalami peningkatan di atas rata-rata sejak awal triwulan pertama tahun ini meski harus tetap antisipasi potensi stagflasi yakni melalui peningkatan produksi pertanian terutama bahan pangan secara umum, termasuk cabai, beras, telur, dan lainnya.

"Saya minta bupati dan wali kota untuk fokus terhadap peningkatan sumber-sumber produksi yang mampu mencegah stagflasi, karena kalau stagflasi dibiarkan akan berakibat kepada ekonomi Jawa Barat," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022