Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengimbau masyarakat mengurangi penggunaan kantong plastik sebagai alat pembungkus barang untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Pemkab Sukabumi tidak henti-hentinya memberikan imbauan agar warga bisa mengubah kebiasaannya itu dengan menggunakan alat bungkus alternatif yang lebih ramah lingkungan," katanya di Sukabumi, Selasa.
Menurut Marwan, saat pelaksanaan Idul Adha 1443 H, ia pun memberikan imbauan kepada masyarakat khusus petugas pengelola kurban untuk tidak menggunakan plastik dalam pendistribusian daging kurban, tetapi menggunakan pembungkus alternatif lainnya seperti daun pisan dan lainnya yang ramah lingkungan.
Ia berharap usai perayaan Idul Adha tahun ini volume sampah plastik di Kabupaten Sukabumi tidak bertambah dan di hari-hari berikutnya pun volume sampah plastik bisa terus berkurang.
Selain mengurangi penggunaan plastik sebagai alat bungkus utama, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar terbiasa membuang segala jenis sampah pada tempatnya. Kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai harus diubah, karena dampak dari itu semua sebagian warga sudah ada yang merasakan.
Seperti terjadinya bencana banjir yang diakibatkan oleh pendangkalan dan penyumbatan aliran sungai yang disebabkan sampah menumpuk, kemudian timbul wabah penyakit. Belum lagi sampah yang terbawa hingga ke laut bisa menyebabkan kerusakan dan pencemaran perairan laut yang dampaknya berkurangnya populasi ikan.
"Kami pun mengapresiasi pasar moderen seperti minimarket maupun supermarket yang sudah tidak lagi menyediakan plastik sebagai alat bungkus dan diharapkan para pedagang yang berada di pasar tradisional bisa mengikutinya," katanya.
Marwan mengatakan Pemkab Sukabumi tidak akan berhenti mengampanyekan anti-sampah plastik, meminta masyarakat yang hendak berbelanja untuk membawa sendiri alat bungkus yang tentunya harus ramah lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pemkab Sukabumi tidak henti-hentinya memberikan imbauan agar warga bisa mengubah kebiasaannya itu dengan menggunakan alat bungkus alternatif yang lebih ramah lingkungan," katanya di Sukabumi, Selasa.
Menurut Marwan, saat pelaksanaan Idul Adha 1443 H, ia pun memberikan imbauan kepada masyarakat khusus petugas pengelola kurban untuk tidak menggunakan plastik dalam pendistribusian daging kurban, tetapi menggunakan pembungkus alternatif lainnya seperti daun pisan dan lainnya yang ramah lingkungan.
Ia berharap usai perayaan Idul Adha tahun ini volume sampah plastik di Kabupaten Sukabumi tidak bertambah dan di hari-hari berikutnya pun volume sampah plastik bisa terus berkurang.
Selain mengurangi penggunaan plastik sebagai alat bungkus utama, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar terbiasa membuang segala jenis sampah pada tempatnya. Kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai harus diubah, karena dampak dari itu semua sebagian warga sudah ada yang merasakan.
Seperti terjadinya bencana banjir yang diakibatkan oleh pendangkalan dan penyumbatan aliran sungai yang disebabkan sampah menumpuk, kemudian timbul wabah penyakit. Belum lagi sampah yang terbawa hingga ke laut bisa menyebabkan kerusakan dan pencemaran perairan laut yang dampaknya berkurangnya populasi ikan.
"Kami pun mengapresiasi pasar moderen seperti minimarket maupun supermarket yang sudah tidak lagi menyediakan plastik sebagai alat bungkus dan diharapkan para pedagang yang berada di pasar tradisional bisa mengikutinya," katanya.
Marwan mengatakan Pemkab Sukabumi tidak akan berhenti mengampanyekan anti-sampah plastik, meminta masyarakat yang hendak berbelanja untuk membawa sendiri alat bungkus yang tentunya harus ramah lingkungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022