Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) menjalankan Program Petani Milenial untuk mencetak agropreneur muda sebagai sumber daya manusia pertanian yang handal.
"Sehingga dapat menjadikan usaha agribisnis sebagai salah satu mata pencaharian yang menjanjikan dan bisa menyejahterakan masyarakat," kata Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor Sity Nurianty di Cibinong, Bogor, Selasa.
Menurutnya, program ini menyasar petani berusia antara 19 sampai 39 tahun yang sudah menjalankan usaha agribisnis baik di sektor hulu seperti budi daya, dan sektor hilir seperti pascapanen dan pemasaran, dengan menggunakan teknologi digitalisasi.
Baca juga: Tanamkan orientasi bisnis, Kementan bekali petani literasi keuangan
Baca juga: Wujudkan ketahanan pangan, Polbangtan Bogor Kementan tingkatkan peran petani milenial
Sity menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah mencanangkan program untuk mencetak 5.000 petani milenial tahun 2023, dengan tajuk "Tinggal Di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia" yang fokus pada lima program prioritas yaitu penyiapan sumber daya manusia, penyiapan lahan, penyiapan off taker, fasilitas permodalan, transfer teknologi dan inovasi.
"Pemkab Bogor diberi tugas melaksanakan dua program yaitu program penyiapan sumber daya manusia dan program penyiapan lahan, dengan berbagai upaya," terang Sity.
Distanhorbun Kabupaten Bogor saat ini baru membina 350 orang petani milenial yang bergerak di usaha agribisnis tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, dengan rincian 176 orang bergerak di komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, dan talas. Kemudian 140 orang bergerak di komoditas hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Berikutnya, 34 orang bergerak di komoditas perkebunan seperti kopi.
"Saat ini sudah terdaftar sekitar 1.040 calon petani milenial yang sudah disampaikan ke provinsi untuk diverifikasi oleh tim dari Biro Perekonomian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar," paparnya.
Baca juga: Fikri Raihan, petani milenial pasarkan kopi ke pasar dunia mencapai 100 ton/tahun
Perekrutan petani milenial di Kabupaten Bogor dilakukan berdasarkan mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Jabar, yakni dapat melalui daring maupun luring.
Masyarakat bisa langsung mendaftarkan menjadi calon petani milenial melalui website resmi Petani Milenial Provinsi Jawa Barat yakni https://petanimilenial.jabarprov.go.id/. Kemudian secara luring pendaftaran bisa dilakukan di Distanhorbun Kabupaten Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Sehingga dapat menjadikan usaha agribisnis sebagai salah satu mata pencaharian yang menjanjikan dan bisa menyejahterakan masyarakat," kata Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor Sity Nurianty di Cibinong, Bogor, Selasa.
Menurutnya, program ini menyasar petani berusia antara 19 sampai 39 tahun yang sudah menjalankan usaha agribisnis baik di sektor hulu seperti budi daya, dan sektor hilir seperti pascapanen dan pemasaran, dengan menggunakan teknologi digitalisasi.
Baca juga: Tanamkan orientasi bisnis, Kementan bekali petani literasi keuangan
Baca juga: Wujudkan ketahanan pangan, Polbangtan Bogor Kementan tingkatkan peran petani milenial
Sity menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah mencanangkan program untuk mencetak 5.000 petani milenial tahun 2023, dengan tajuk "Tinggal Di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia" yang fokus pada lima program prioritas yaitu penyiapan sumber daya manusia, penyiapan lahan, penyiapan off taker, fasilitas permodalan, transfer teknologi dan inovasi.
"Pemkab Bogor diberi tugas melaksanakan dua program yaitu program penyiapan sumber daya manusia dan program penyiapan lahan, dengan berbagai upaya," terang Sity.
Distanhorbun Kabupaten Bogor saat ini baru membina 350 orang petani milenial yang bergerak di usaha agribisnis tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, dengan rincian 176 orang bergerak di komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, dan talas. Kemudian 140 orang bergerak di komoditas hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Berikutnya, 34 orang bergerak di komoditas perkebunan seperti kopi.
"Saat ini sudah terdaftar sekitar 1.040 calon petani milenial yang sudah disampaikan ke provinsi untuk diverifikasi oleh tim dari Biro Perekonomian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar," paparnya.
Baca juga: Fikri Raihan, petani milenial pasarkan kopi ke pasar dunia mencapai 100 ton/tahun
Perekrutan petani milenial di Kabupaten Bogor dilakukan berdasarkan mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Jabar, yakni dapat melalui daring maupun luring.
Masyarakat bisa langsung mendaftarkan menjadi calon petani milenial melalui website resmi Petani Milenial Provinsi Jawa Barat yakni https://petanimilenial.jabarprov.go.id/. Kemudian secara luring pendaftaran bisa dilakukan di Distanhorbun Kabupaten Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022