Santripreneur Indonesia yang merupakan gerakan pengembangan wirausaha santri, bertekad membantu pemerintah dalam meningkatkan jumlah pengusaha, salah satunya dengan menggelar Santripreneur Camp atau perkemahan kewirausahaan santri.

"Kami berkomitmen, dalam beberapa tahun mendatang, Santripreneur akan mampu mendukung program pemerintah dalam mewujudkan peningkatan jumlah entrepreneur di Indonesia, dari tiga persen menjadi 10 persen,” kata Pendiri dan Pembina Santripreneur Indonesia KH Ahmad Sugeng Utomo alias Gus Ut usai menggelar Santripreneur Camp 2022 Batch 4 di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Pelatihan berbentuk perkemahan dan wisata alam itu bertujuan untuk melatih jiwa kewirausahaan santri di Indonesia. Sejak berjalan tahun 2019, program tersebut telah diikuti 2.500 santri dari seluruh Indonesia dengan pelatihan berupa kepemimpinan, kewirausahaan, serta pemasaran digital.

Santripreneur Camp ini rata-rata diikuti oleh santri yang sedang belajar atau sudah lulus dari pondok pesantren dengan usia 17 - 27 tahun.

Selain di Bogor, Santripreneur Camp ini juga telah dilaksanakan di sejumlah kota, antara lain Yogyakarta, Sumedang, Malang, Semarang, Medan, Makassar, Mojokerto, Salatiga, Tuban, Lombok, dan Aceh.

Gus Ut menyebutkan, pada tahun 2022, Santripreneur Indonesia menggelar Santripreneur Camp di delapan kota, tahun 2019 di enam kota, tahun 2021 digelar di tiga kota, dan pada tahun 2020 sempat terhenti karena kondisi pandemi COVID-19.

“Kami berharap, santri yang berjumlah jutaan menjadi santri produktif, kreatif, dan mampu membuka lapangan usaha sehingga mampu menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, begitu juga dengan santri pengusaha,” kata Gus Ut.

Menurut dia, Santripreneur Indonesia telah berhasil mencetak ribuan santri calon pengusaha yang tersebar di Indonesia. Para santri tersebut tidak hanya diberi bekal teori, melainkan juga pelatihan. 

Para santri tidak hanya diberikan pelatihan, melainkan juga difasilitasi dalam hal pembiayaan, produksi, hingga pemasaran agar bisa kompetitif dan mampu bersaing dengan produk lain.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022