Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi merayu Ny Irma, salah seorang warganya agar menjadi peserta program Keluarga Berencana (KB) dengan cara menawarkan uang senilai Rp25 juta.
Bupati memanggil seorang warganya, Ny Irma, warga Desa Jatijajar, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jabar, ke rumah dinasnya, Selasa. Hal tersebut dilakukan untuk merayu ibu yang memiliki enam anak itu masuk program KB.
Ny Irma sendiri merupakan pemulung di sekitar jalan Tol Cipularang Kilometer 82. Sedangkan suaminya, Agus, hanya sebagai pekerja serabutan.
Kondisi Irma saat ini sedang hamil, meski sudah memiliki enam anak. Tetapi Irma mengaku menolak masuk program KB. Sebab, ia mempunyai pemahaman kalau banyak anak banyak rezeki.
Dedi mengaku pusing atas sikap salah seorang warganya itu. Apalagi setelah upayanya membujuk Irma, untuk menjadi peserta program KB ditolak.
Bahkan saat bupati menawarkan akan membangunkan rumah serta memberi uang sebesar Rp25 juta agar Irma masuk program KB, itu tetap ditolak. Ny Irma tetap menolak ajakan bupati agar ia masuk program KB.
"Ini pengalaman unik saya. Pak Agus dan bu Irma ini anaknya banyak, rumah yang ditempatinya juga kurang layak. Tapi aneh, pasangan ini tidak mau dibantu," kata Dedi.
Saat memenuhi panggilan bupati di rumah dinasnya, Irma mengaku tidak mau bergantung dengan orang lain. Ia juga menyatakan, hasil dari bekerja sebagai pemulung sudah mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Pak Bupati jangan mencampuri urusan keluarga saya, saya sudah bahagia bersama suami dan anak-anak," kata Irma, menolak ajakan bupati agar masuk program KB.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Bupati memanggil seorang warganya, Ny Irma, warga Desa Jatijajar, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jabar, ke rumah dinasnya, Selasa. Hal tersebut dilakukan untuk merayu ibu yang memiliki enam anak itu masuk program KB.
Ny Irma sendiri merupakan pemulung di sekitar jalan Tol Cipularang Kilometer 82. Sedangkan suaminya, Agus, hanya sebagai pekerja serabutan.
Kondisi Irma saat ini sedang hamil, meski sudah memiliki enam anak. Tetapi Irma mengaku menolak masuk program KB. Sebab, ia mempunyai pemahaman kalau banyak anak banyak rezeki.
Dedi mengaku pusing atas sikap salah seorang warganya itu. Apalagi setelah upayanya membujuk Irma, untuk menjadi peserta program KB ditolak.
Bahkan saat bupati menawarkan akan membangunkan rumah serta memberi uang sebesar Rp25 juta agar Irma masuk program KB, itu tetap ditolak. Ny Irma tetap menolak ajakan bupati agar ia masuk program KB.
"Ini pengalaman unik saya. Pak Agus dan bu Irma ini anaknya banyak, rumah yang ditempatinya juga kurang layak. Tapi aneh, pasangan ini tidak mau dibantu," kata Dedi.
Saat memenuhi panggilan bupati di rumah dinasnya, Irma mengaku tidak mau bergantung dengan orang lain. Ia juga menyatakan, hasil dari bekerja sebagai pemulung sudah mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Pak Bupati jangan mencampuri urusan keluarga saya, saya sudah bahagia bersama suami dan anak-anak," kata Irma, menolak ajakan bupati agar masuk program KB.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016