Sekretaris Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmidzi menyebut ada tiga faktor yang membuat Indonesia belum mencapai standar vaksinasi COVID-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk status endemi

Untuk diketahui, standar endemi dari WHO adalah cakupan vaksinasi COVID-19 sebanyak 70 persen dari seluruh populasi penduduk.

"Sampai saat ini ya kalau kita lihat kurang lebih baru 168 juta masyarakat yang mendapatkan secara lengkap. Jadi kalau kita bandingkan, ini kurang lebih adalah 62 persen dari total populasi," ujar Nadia dalam gelar wicara "Tangkal Virus Yang Bermutasi dengan Vaksin Booster," diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Baca juga: Penentuan skema endemi COVID-19 tunggu evaluasi pasca-mudik Lebaran

Nadia cukup meyakini yakin ya bahwa capaian vaksinasi 70 persen, ini bisa dikejar pada akhir Juni 2022.

Menurutnya, beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa dosis kedua belum tercapai, yang pertama adalah karena banyak penduduk yang belum bisa mendapatkan suntikan dosis kedua lantaran telah positif COVID-19. Walaupun gejalanya ringan, namun masih membutuhkan waktu untuk mendapatkan penyuntikan.

Kedua adalah karena situasi yang terus membaik, kemudian merasa tidak perlu untuk mendapatkan perlindungan dengan melengkapi sampai dengan dosis kedua.

Baca juga: Pemerintah tidak akan buru-buru putuskan masuk fase endemi

"Artinya edukasi ya harus terus kita ingatkan bahwa situasi pandemi COVID-19 ini belum selesai," ujar Nadia.

Sementara ketiga adalah adanya beberapa penduduk yang masih terhambat dengan permasalahan geografis. Artinya memang membutuhkan waktu untuk petugas kesehatan mencapai daerah daerah tersebut untuk melengkapi dosis kedua bagi masyarakat.

Sebelumnya menurut Ketua Satgas PB IDI Prof Zubairi Djoerban meyakini situasi COVID-19 di Indonesia saat ini memasuki fase endemi berdasarkan sejumlah indikator epidemiologi yang telah membaik.

"Apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi?, saya akan jawab iya. Kenapa?, karena positivity rate-nya stabil di bawah 3 persen. Keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian juga rendah sekali," kata Zubairi Djoerban yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden: Perlu siapkan transisi dari masa pandemi ke endemi

Ia mengatakan selama dua tahun lebih masyarakat Indonesia akrab dengan kata pandemi, dan saat ini mulai akrab juga dengan istilah transisi serta endemi.

Zubairi yang berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) itu mengatakan situasi COVID-19 saat ini memicu tanggapan beragam masyarakat, apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi atau masih transisi, atau sudah endemi tapi masyarakat tidak menyadari hal itu.

Menjawab pertanyaan itu, Zubairi melaporkan angka kasus harian COVID-19 di Tanah Air yang saat ini sedang dala. kondisi yang sangat baik.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga faktor Indonesia belum capai target vaksinasi capai endemi WHO

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022