Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang laut dengan ketinggian sedang hingga tinggi berpotensi melanda wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tiga hari ke depan, pada 14-16 Juni 2022.

"Gelombang sedang (1,25-2,5 meter) dan tinggi (2,5-4 meter) berpotensi melanda sebagian besar perairan di NTT sehingga perlu diwaspadai operator kapal maupun para nelayan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG, Syaeful Hadi, di Kupang, Senin.

Syaeful menyebutkan, perairan laut yang berpotensi terjadi gelombang sedang di antaranya Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian utara, Selat Alor-Pantar, dan perairan utara Kupang-Rote.

Sedangkan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi yaitu Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan Sumba-Sabu, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudra Hindia selatan Kupang-Rote.

Syaeful Hadi mengatakan, potensi gelombang tinggi ini perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri, kapal tongkang, serta kapal atau perahu nelayan.

Ia menambahkan, selain itu kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-6 Skala Beaufort.

Syaeful Hadi mengimbau masyarakat agar terus memantau perkembangan informasi cuaca di wilayah perairan untuk menyiapkan rencana pelayaran yang aman dan lancar.

Sebelumnya, BMKG melaporkan siklon tropis "MANGGA" yang terdapat di Samudra Hindia barat daya Bengkulu telah memicu gelombang tinggi di wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa hari terakhir ini.

"Saat ini terdapat siklon tropis 'MANGGA' 995 hPa di Samudra Hindia, 1.300 km barat daya Bengkulu, sehingga memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas IV Maritim Tenau, Kupang Ota Welly Jenni Thalo kepada ANTARA di Kupang, Minggu (24/5) terkait penyebab gelombang tinggi di NTT.

Menurut dia, siklon tropis "MANGGA" 995 hPa di Samudra Hindia, 1.300 km barat daya Bengkulu dapat mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia barat Sumatera.

"Pusat tekanan rendah 1009 hPa terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Timur," katanya.

Sementara pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari utara - timur dengan kecepatan 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 5 - 25 knot.

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi gelombang sangat tinggi di selatan Pulau Sumba-Sabu
Baca juga: Gelombang tinggi di wilayah perairan NTT dipicu siklon tropis "MANGGA"





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Gelombang sedang-tinggi berpotensi landa NTT tiga hari ke depan

Pewarta: Aloysius Lewokeda

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022