Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, melakukan upaya pemetaan terhadap sejumlah risiko kegagalan dalam meraih target Adipura pada tahun ini.
"Kami sudah mempelajari 16 pernyataan risiko sebagai rencana tindak pengendalian (RTP) dalam meraih Adipura 2016 yang disampaikan tim inspektorat," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemkot Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Senin.
Menurut dia, salah satu poin risiko tersebut adalah alur distribusi sampah dari hulu ke hilir di wilayahnya.
Sampah yang bercecer di jalan maupun sampah yang berada di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu Bantargebang dianggap sebagai permasalahan yang belum terselesaikan.
"Pengelolaan sampah di TPA Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang belum optimal karena keterbatasan lahan dan sistem pengelolaan yang belum modern," katanya.
Selain alur distribusi sampah, kata dia, koordinasi antarinstansi terkait juga penting dilakukan pembinaan agar standar prosedur pengelolaan lingkungan di 18 objek penilaian Adipura dapat berjalan seragam.
"Jangan sampai sekolah satu dengan sekolah yang lain beda SOP penanganan lingkungannya. Begitu pula, dengan objek penilaian lainnya," katanya.
Pada tahun 2015, Pemerintah Kota Bekasi hanya mendapat penilaian sebesar 65,68. Penilaian itu masih mengungguli sejumlah kota lainnya seperti Bandar Lampung dengan nilai 56,65, Sungguminasa dengan nilai 52,05, dan Kuala Tungkal dengan nilai 36.99.
Menyadari situasi itu, Supandi bersama tim telah membangun serangkaian strategi untuk mengejar perolehan minimal 73 poin pada penilaian perdana tim Adipura 2016 tahap awal.
"Informasi Kementerian Lingkungan Hidup mengingatkan kami untuk meraih minimal 73 poin akumulasi pada penilaian pertama (P1) Adipura yang berlangsung Februari sampai Maret 2016," katanya.
Menurut dia, capaian nilai tersebut merupakan awal yang bagus untuk pihaknya mengejar target diraihnya penghargaan dalam ajang bergengsi kebersihan itu pada tahun 2016.
"Kalau di awal kita sudah mengantongi nilai 73 poin, ke depannya tidak akan berat untuk menggenapkan poin diraihnya Adipura pada tahun ini," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kami sudah mempelajari 16 pernyataan risiko sebagai rencana tindak pengendalian (RTP) dalam meraih Adipura 2016 yang disampaikan tim inspektorat," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemkot Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Senin.
Menurut dia, salah satu poin risiko tersebut adalah alur distribusi sampah dari hulu ke hilir di wilayahnya.
Sampah yang bercecer di jalan maupun sampah yang berada di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu Bantargebang dianggap sebagai permasalahan yang belum terselesaikan.
"Pengelolaan sampah di TPA Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang belum optimal karena keterbatasan lahan dan sistem pengelolaan yang belum modern," katanya.
Selain alur distribusi sampah, kata dia, koordinasi antarinstansi terkait juga penting dilakukan pembinaan agar standar prosedur pengelolaan lingkungan di 18 objek penilaian Adipura dapat berjalan seragam.
"Jangan sampai sekolah satu dengan sekolah yang lain beda SOP penanganan lingkungannya. Begitu pula, dengan objek penilaian lainnya," katanya.
Pada tahun 2015, Pemerintah Kota Bekasi hanya mendapat penilaian sebesar 65,68. Penilaian itu masih mengungguli sejumlah kota lainnya seperti Bandar Lampung dengan nilai 56,65, Sungguminasa dengan nilai 52,05, dan Kuala Tungkal dengan nilai 36.99.
Menyadari situasi itu, Supandi bersama tim telah membangun serangkaian strategi untuk mengejar perolehan minimal 73 poin pada penilaian perdana tim Adipura 2016 tahap awal.
"Informasi Kementerian Lingkungan Hidup mengingatkan kami untuk meraih minimal 73 poin akumulasi pada penilaian pertama (P1) Adipura yang berlangsung Februari sampai Maret 2016," katanya.
Menurut dia, capaian nilai tersebut merupakan awal yang bagus untuk pihaknya mengejar target diraihnya penghargaan dalam ajang bergengsi kebersihan itu pada tahun 2016.
"Kalau di awal kita sudah mengantongi nilai 73 poin, ke depannya tidak akan berat untuk menggenapkan poin diraihnya Adipura pada tahun ini," katanya.
(Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016