Tanjung Canaveral, Florida (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Kiriman barang NASA ke Pangkalan Antariksa Internasional ditunda setidak-tidaknya dua pekan setelah ditemukan jamur hitam di dua kantong kain pembungkus pakaian, makanan dan sejumlah perbekalan lain, kata badan antariksa Amerika Serikat itu pada Rabu.

Asal jamur tersebut, yang menjadi peristiwa umum di wilayah beriklim lembab seperti Florida itu, sedang diselidiki NASA dengan perusahaan Lockheed Martin, yang menyiapkan barang NASA untuk diluncurkan dengan pengangkut niaga, satunya oleh perusahaan Orbital ATk dan SpaceX, milik swasta.

Kapal barang antariksa Orbital Cygnus itu telah terisi lebih dari setengah sebelum diluncurkan, dijadwalkan meluncur pada 10 Maret, saat jamur itu ditemukan ketika dilakukan sejumlah pemeriksaan berkala dan pengambilan contoh mikroba, kata juru bicara NASA Daniel Huot.

NASA beserta Lockheed Martin memutuskan membuka barang, menyuci-hamakan seluruh kantong dan kemudian membungkusnya kembali di kapsul itu, yang menyebabkan penundaaan jadwal peluncuran.

Peluncuran Cygnus akan menumpang roket dari Aliansi Peluncuran Bersatu, Atlas 5, yang sekarang dijadwalkan terbang pada akhir Maret.

Meskipun jika jamur itu berhasil mencapai pangkalan, kru yang berada didalamnya tidak akan berada dalam bahaya, namun NASA memutuskan untuk membersihkan kantong-kantong itu sebagai langkah pencegahan, Huot menambahkan.

NASA saat ini masih memperhitungkan dampak penundaan peluncuran Cygnus terhadap pengiriman kargo berikutnya yang direncanakan oleh SpaceX. SpaceX belum mengirimkan persediaan ke pangkalan luar angkasa sejak April 2015 lalu. Pengiriman terakhirnya hancur pada Juni 2015 dikarenakan kecelakaan saat peluncuran.

Pangkalan itu adalah laboratorium penelitian senilai 100 miliar dolar AS, yang melayang sekitar 400 kilometer di atas permukaan bumi.

Penerjemah: Mabrian/B. Soekapdjo.

    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016