Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menyusun strategi untuk mewujudkan wilayahnya bebas stunting dengan cara menghindari persoalan yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.

"Kami bertekad menjadikan Kabupaten Bogor bebas stunting. Intervensi gizi spesifik dan sensitif terus diupayakan dalam mendukung Bogor Bebas Stunting (Gobest)," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Bogor, Senin.

Menurutnya, Pemkab Bogor melakukan strategi konvergensi, baik intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif. Strategi tersebut melibatkan berbagai stakeholder dan berbagai sumber pendanaan.

Baca juga: Angka stunting Kabupaten Bogor alami penurunan 12,69 persen
Baca juga: Pemkab Bogor berhasil tekan angka stunting menjadi 12,69 persen

Iwan menyebutkan, angka stunting di Kabupaten Bogor sudah mengalami penurunan sekitar 850 ribu balita dari tahun 2019 hingga akhir tahun 2021. Secara persentase, angka stunting menurun dari sebanyak 32,9 persen menjadi 12,69 persen.

"Keikutsertaan Pemkab Bogor dalam inovasi pendanaan pembangunan melalui bantuan keuangan kompetitif yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat menjadi peluang terwujudnya percepatan Gobest melalui tiga kegiatan utama," kata Iwan.

Ia menerangkan, tiga kegiatan utama yang diusulkan Pemkab Bogor yaitu pertama, pemeriksaan anemia pada remaja putri dan ibu hamil dan pengadaan alat ukur antropometri kit.

Baca juga: Tercatat 32,9 persen balita Kabupaten Bogor derita stunting

Kemudian, kedua yaitu pemberdayaan masyarakat miskin berbasis komunitas menuju mandiri. Usulan ketiga, pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional antar desa dan pembangunan tangki septik individual.(KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022