Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mendistribusikan surat edaran berisi imbauan untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut agar diketahui masyarakat umum.

Pelaksana Tugas Bupati Bekasi Akhmad Marjuki di Cikarang, Jumat mengatakan surat edaran yang dimaksud sudah disebarkan kepada seluruh fasilitas kesehatan, seperti klinik, puskesmas, serta rumah sakit.

"Walaupun kasus ini belum ditemukan di wilayah kami, namun kita tetap harus mewaspadai," katanya.

Baca juga: Dinkes Bogor sebarkan formulir investigasi hepatitis akut

Dia mengatakan imbauan pemerintah daerah itu sebagai bentuk sosialisasi, sekaligus pencegahan terhadap potensi penyakit yang kini mulai terdeteksi di Indonesia itu.

"Kami menunggu arahan dari Menkes sambil tetap sosialisasi, baik dari puskesmas atau rumah sakit. Sudah kami persiapkan. Mana kala ada hal yang dicurigai hepatitis akut, segera laporan," ucapnya.

Marjuki mengimbau segenap orang tua murid agar mewaspadai bahaya penyakit hepatitis akut yang menyerang anak-anak, mulai dari usia satu bulan hingga 16 tahun.

"Untuk hepatitis akut ini, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi untuk menjaga pola hidup sehat. Tetap kami antisipasi jangan sampai COVID-19 hilang, hepatitis malah datang," katanya.

Baca juga: RSPI catat ada 18 kasus bergejala hepatitis akut di Indonesia

Terlebih lagi, kata dia, pemerintah daerah kini telah memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada tingkat pembelajaran anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).

Ia kembali mengingatkan pentingnya kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, tak hanya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, namun juga hepatitis akut yang masih terus dianalisa oleh pemerintah pusat.

"Makanya saya mengimbau tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup bersih, terutama bagi anak-anak," katanya.

Baca juga: Dokter: Hepatitis akut menginfeksi manusia melalui saluran cerna dan pernapasan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti memastikan penyakit hepatitis akut yang ditandai gejala awal mual, muntah, diare berat dan demam ringan itu belum ditemukan di wilayahnya, wajib diwaspadai agar tidak ada warga yang terkena penyakit tersebut.

Sri Enny menjelaskan selain gejala awal tadi, hepatitis akut umumnya diikuti gejala lanjutan, seperti perubahan warna air seni menjadi pekat seperti teh, air besar berwarna putih pucat, mata dan kulit berubah kuning, pembekuan darah, kejang, hingga penurunan kesadaran.

"Mari bersama-sama menjaga kesehatan agar anak-anak kita terhindar dari penyakit hepatitis akut. Ikuti seluruh anjuran pemerintah demi kesehatan bersama," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022