Karawang (Antara Megapolitan) - Sejumlah hektare areal persawahan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami keterlambatan masa tanam, karena kondisi air di saluran irigasi belum normal.
"Pasokan air untuk mengairi areal sawah yang berasal dari Jatiluhur masih belum normal, karena hujannya belum merata," kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat Kadarisman, di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, di daerah-daerah tertentu sekitar Karawang pasokan air di saluran irigasi cukup melimpah. Tetapi di daerah lainnya, kondisi air masih kurang.
"Di daerah yang kondisi air di saluran irigasi masih kurang itulah terjadi keterlambatan masa tanam, karena para petani belum memulai menanam padi," kata dia.
Ditanya tentang daerah mana saja serta luas lahan pertanian di Karawang yang mengalami keterlambatan masa tanam, Kadarisman tidak menyebutkannya secara jelas. Sebab pihaknya masih menunggu laporan dari petugas lapangan.
Kadarisman berharap agar kondisi air di saluran irigasi yang berasal dari Waduk Jatiluhur bisa normal kembali. Sehingga para petani di Karawang bisa segera menanam padi.
"Kita juga berharap agar keterlambatan masa tanam ini tidak mengganggu target produksi padi tahun 2016," katanya.
Sementara itu, target produksi padi di Karawang pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya akibat belum normalnya kondisi cuaca.
Berdasarkan target produksi padi yang ditentukan Pemprov Jawa Barat, pada 2016 target produksi padi di Karawang mencapai sekitar 1,3 juta ton atau menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2015 target produksi padi di Karawang sekitar 1,4 juta ton, dan pada 2014, target produksi padi di Karawang mencapai 1.489.871 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pasokan air untuk mengairi areal sawah yang berasal dari Jatiluhur masih belum normal, karena hujannya belum merata," kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan setempat Kadarisman, di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, di daerah-daerah tertentu sekitar Karawang pasokan air di saluran irigasi cukup melimpah. Tetapi di daerah lainnya, kondisi air masih kurang.
"Di daerah yang kondisi air di saluran irigasi masih kurang itulah terjadi keterlambatan masa tanam, karena para petani belum memulai menanam padi," kata dia.
Ditanya tentang daerah mana saja serta luas lahan pertanian di Karawang yang mengalami keterlambatan masa tanam, Kadarisman tidak menyebutkannya secara jelas. Sebab pihaknya masih menunggu laporan dari petugas lapangan.
Kadarisman berharap agar kondisi air di saluran irigasi yang berasal dari Waduk Jatiluhur bisa normal kembali. Sehingga para petani di Karawang bisa segera menanam padi.
"Kita juga berharap agar keterlambatan masa tanam ini tidak mengganggu target produksi padi tahun 2016," katanya.
Sementara itu, target produksi padi di Karawang pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya akibat belum normalnya kondisi cuaca.
Berdasarkan target produksi padi yang ditentukan Pemprov Jawa Barat, pada 2016 target produksi padi di Karawang mencapai sekitar 1,3 juta ton atau menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada 2015 target produksi padi di Karawang sekitar 1,4 juta ton, dan pada 2014, target produksi padi di Karawang mencapai 1.489.871 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016