Karawang (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyatakan mayoritas pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di daerah tersebut sudah siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Mungkin hanya sebagian kecil saja yang belum siap," kata Kepala
Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah setempat Asep Djunaedi, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Ia menyatakan sebagian besar atau sekitar 37 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Karawang umumnya sudah siap bersaing menyusul diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.
Sekitar 37 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Karawang bergerak dalam bidang yang berbeda. Di antaranya di bidang olahan pertanian, produk nonpertanian, dan lain-lain.
Asep mengatakan, sebagian kecil pelaku UMKM yang tidak siap menghadapi MEA itu ialah mereka yang masih mengalami berbagai masalah seperti permodalan dan sumber daya manusia.
Asisten Daerah II Pemkab Karawang Ramon Wibawa Laksana menyarankan agar para pelaku UMKM melakukan pembenahan di berbagai sisi menyusul diberlakukannya MEA per Januari 2016.
"Itu (pemberlakuan MEA) merupakan tantangan besar bagi para pelaku UMKM. Jadi itu harus benar-benar dipersiapkan," kata dia.
Atas kondisi tersebut Ramon mengingatkan agar para pelaku UMKM di daerahnya terus melakukan inovasi dan tidak berhenti melakukan pembenahan agar bisa benar-benar bersaing.
"Kita mengajak sekaligus mengingatkan agar pelaku UMKM di Karawang terus berbenah, apalagi sekarang sudah mulai diberlakukan MEA," kata Ramon.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Mungkin hanya sebagian kecil saja yang belum siap," kata Kepala
Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah setempat Asep Djunaedi, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Ia menyatakan sebagian besar atau sekitar 37 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Karawang umumnya sudah siap bersaing menyusul diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.
Sekitar 37 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Karawang bergerak dalam bidang yang berbeda. Di antaranya di bidang olahan pertanian, produk nonpertanian, dan lain-lain.
Asep mengatakan, sebagian kecil pelaku UMKM yang tidak siap menghadapi MEA itu ialah mereka yang masih mengalami berbagai masalah seperti permodalan dan sumber daya manusia.
Asisten Daerah II Pemkab Karawang Ramon Wibawa Laksana menyarankan agar para pelaku UMKM melakukan pembenahan di berbagai sisi menyusul diberlakukannya MEA per Januari 2016.
"Itu (pemberlakuan MEA) merupakan tantangan besar bagi para pelaku UMKM. Jadi itu harus benar-benar dipersiapkan," kata dia.
Atas kondisi tersebut Ramon mengingatkan agar para pelaku UMKM di daerahnya terus melakukan inovasi dan tidak berhenti melakukan pembenahan agar bisa benar-benar bersaing.
"Kita mengajak sekaligus mengingatkan agar pelaku UMKM di Karawang terus berbenah, apalagi sekarang sudah mulai diberlakukan MEA," kata Ramon.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016