Negara-negara Barat bersiap-siap melancarkan boikot serta aksi diplomatik lainnya secara terkoordinasi pada pertemuan tingkat menteri keuangan G20 pada Rabu di Washington sebagai sikap menentang invasi Rusia ke Ukraina, kata para pejabat.
Pemerintah Rusia pada Selasa (19/4) memastikan bahwa Menteri Keuangan Anton Siluanov akan memimpin delegasi Moskow pada pertemuan menteri keuangan G20.
Kehadiran itu dinyatakan Moskow kendati kalangan diplomat Barat secara terus-menerus menentang kehadiran Rusia.
Menurut Barat, pertemuan tidak lagi bisa berlangsung seperti biasa padahal perang sedang berlangsung dan hingga menyebabkan ribuan warga sipil tewas dalam bombardemen oleh pasukan Rusia.
"Selama dan setelah pertemuan, kami pasti akan menyatakan pesan kuat dan kami tidak sendiri dalam melakukan itu," kata seorang sumber pemerintah Jerman.
Sumber tersebut menuduh Rusia sebagai pihak yang memulai konflik hingga membuat harga pangan dan energi di dunia terus naik.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen berencana memboikot pertemuan-pertemuan G20 yang diikuti para pejabat Rusia di sela rangkaian pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Namun menurut seorang pejabat Departemen Keuangan AS, Yellen akan menghadiri pertemuan pembukaan menyangkut perang Ukraina walaupun perwakilan Rusia hadir.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak juga tidak akan mengikuti beberapa pertemuan G20 tertentu, kata seorang sumber pemerintah Inggris kepada Reuters.
Sementara itu, seorang pejabat kementerian keuangan Prancis memperkirakan bahwa beberapa menteri dari negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) akan angkat kaki jika delegasi Rusia berbicara.
Sementara pemerintah beberapa negara Barat beranggapan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari seluruh pertemuan global, tidak semua anggota G20 lainnya, termasuk China dan Indonesia --presiden G20 tahun ini, punya pandangan yang sama.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sri Mulyani: Negara G20 terus lakukan aksi global hadapi dampak pandemi
Baca juga: Pemerintah Rusia bahas pemberian subsidi kepada maskapai dan bandara atasi kerusakan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Pemerintah Rusia pada Selasa (19/4) memastikan bahwa Menteri Keuangan Anton Siluanov akan memimpin delegasi Moskow pada pertemuan menteri keuangan G20.
Kehadiran itu dinyatakan Moskow kendati kalangan diplomat Barat secara terus-menerus menentang kehadiran Rusia.
Menurut Barat, pertemuan tidak lagi bisa berlangsung seperti biasa padahal perang sedang berlangsung dan hingga menyebabkan ribuan warga sipil tewas dalam bombardemen oleh pasukan Rusia.
"Selama dan setelah pertemuan, kami pasti akan menyatakan pesan kuat dan kami tidak sendiri dalam melakukan itu," kata seorang sumber pemerintah Jerman.
Sumber tersebut menuduh Rusia sebagai pihak yang memulai konflik hingga membuat harga pangan dan energi di dunia terus naik.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen berencana memboikot pertemuan-pertemuan G20 yang diikuti para pejabat Rusia di sela rangkaian pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
Namun menurut seorang pejabat Departemen Keuangan AS, Yellen akan menghadiri pertemuan pembukaan menyangkut perang Ukraina walaupun perwakilan Rusia hadir.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak juga tidak akan mengikuti beberapa pertemuan G20 tertentu, kata seorang sumber pemerintah Inggris kepada Reuters.
Sementara itu, seorang pejabat kementerian keuangan Prancis memperkirakan bahwa beberapa menteri dari negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) akan angkat kaki jika delegasi Rusia berbicara.
Sementara pemerintah beberapa negara Barat beranggapan bahwa Rusia harus dikeluarkan dari seluruh pertemuan global, tidak semua anggota G20 lainnya, termasuk China dan Indonesia --presiden G20 tahun ini, punya pandangan yang sama.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sri Mulyani: Negara G20 terus lakukan aksi global hadapi dampak pandemi
Baca juga: Pemerintah Rusia bahas pemberian subsidi kepada maskapai dan bandara atasi kerusakan ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022