Universitas Indonesia (UI) bersama 11 Perguruan Tinggi (PT) lainnya menandatangani kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk program Penyelenggaraan Pangan Aman Goes to Campus.
Kepala BPOM, Dr. Penny K. Lukito dalam keterangannya, Kamis mengatakan program ini memberikan dasar pengetahuan dan kemampuan kepada mahasiswa tentang cara produksi pangan olahan yang baik agar mereka mampu mendampingi dan mengelola UMKM.
"Mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung di lapangan sebagai modal kompetensi kewirausahaan di bidang pangan," katanya.
Baca juga: FIA UI dorong pemerintah harmonisasi regulasi terkait kemasan pangan
Pangan Aman Goes to Campus merupakan upaya BPOM dalam membangun SDM unggul serta memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha dengan keberpihakan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
BPOM bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar melaksanakan kegiatan kemitraan untuk membentuk SDM yang mampu mendukung pengawasan obat dan makanan serta berkontribusi pada daya saing UMKM pangan olahan.
Menurut Dr. Penny, forum ini memberikan harapan terwujudnya program-program yang dibentuk BPOM dan Kemendikbudristek. BPOM terus mengembangkan berbagai inovasi untuk melindungi masyarakat melalui pengawasan pangan dan mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen yang pintar.
Baca juga: Tim Riset Ketahanan Pangan UI usulkan integrasi rantai pasok untuk reduksi tata niaga
"Pangan merupakan industri potensial sehingga harus didampingi. Saya melihat program ini sangat kaya karena memberikan manfaat bagi mahasiswa. Program yang berintegrasi dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar ini berusaha memfasilitasi mahasiswa agar menjadi generasi yang siap bersaing di dunia kerja," katanya.
Saat ini, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini sebanyak 125 mahasiswa—116 berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 9 dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS)—yang tersebar di 9 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Lampung, dan Sumatera Barat.
Mahasiswa ini berasal dari beberapa jurusan, yaitu teknologi pangan, pertanian, agribisnis, pengembangan produk agro industri, perikanan, peternakan, rekayasa pertanian, teknik industri, teknologi industri pertanian, gizi, farmasi, kesehatan masyarakat, kimia, biologi, bioteknologi, fisika, dan kesehatan lingkungan.
Baca juga: Ekonom UI: Indonesia perlu miliki peta jalan kemandirian pangan
Kerja sama yang terjalin antara UI dan BPOM ini bertujuan menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompeten, tangguh, dan mampu bekerja di bidang keamanan pangan. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan keamanan pangan dan daya saing produk UMKM pangan olahan meningkat sehingga upaya pemulihan ekonomi sosial dapat terwujud.
Adapun tiga belas universitas yang tergabung dalam program ini meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Hasanudin, Universitas Bhayangkara, dan Universitas Sahid.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Kepala BPOM, Dr. Penny K. Lukito dalam keterangannya, Kamis mengatakan program ini memberikan dasar pengetahuan dan kemampuan kepada mahasiswa tentang cara produksi pangan olahan yang baik agar mereka mampu mendampingi dan mengelola UMKM.
"Mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung di lapangan sebagai modal kompetensi kewirausahaan di bidang pangan," katanya.
Baca juga: FIA UI dorong pemerintah harmonisasi regulasi terkait kemasan pangan
Pangan Aman Goes to Campus merupakan upaya BPOM dalam membangun SDM unggul serta memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha dengan keberpihakan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
BPOM bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar melaksanakan kegiatan kemitraan untuk membentuk SDM yang mampu mendukung pengawasan obat dan makanan serta berkontribusi pada daya saing UMKM pangan olahan.
Menurut Dr. Penny, forum ini memberikan harapan terwujudnya program-program yang dibentuk BPOM dan Kemendikbudristek. BPOM terus mengembangkan berbagai inovasi untuk melindungi masyarakat melalui pengawasan pangan dan mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen yang pintar.
Baca juga: Tim Riset Ketahanan Pangan UI usulkan integrasi rantai pasok untuk reduksi tata niaga
"Pangan merupakan industri potensial sehingga harus didampingi. Saya melihat program ini sangat kaya karena memberikan manfaat bagi mahasiswa. Program yang berintegrasi dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar ini berusaha memfasilitasi mahasiswa agar menjadi generasi yang siap bersaing di dunia kerja," katanya.
Saat ini, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi pada program ini sebanyak 125 mahasiswa—116 berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 9 dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS)—yang tersebar di 9 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Lampung, dan Sumatera Barat.
Mahasiswa ini berasal dari beberapa jurusan, yaitu teknologi pangan, pertanian, agribisnis, pengembangan produk agro industri, perikanan, peternakan, rekayasa pertanian, teknik industri, teknologi industri pertanian, gizi, farmasi, kesehatan masyarakat, kimia, biologi, bioteknologi, fisika, dan kesehatan lingkungan.
Baca juga: Ekonom UI: Indonesia perlu miliki peta jalan kemandirian pangan
Kerja sama yang terjalin antara UI dan BPOM ini bertujuan menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompeten, tangguh, dan mampu bekerja di bidang keamanan pangan. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan keamanan pangan dan daya saing produk UMKM pangan olahan meningkat sehingga upaya pemulihan ekonomi sosial dapat terwujud.
Adapun tiga belas universitas yang tergabung dalam program ini meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Hasanudin, Universitas Bhayangkara, dan Universitas Sahid.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022