PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) membayar zakat perusahaan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebesar Rp122,5 miliar atau lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar Rp94 miliar.
Dari total pembayaran zakat itu, sebesar Rp101,5 miliar di antaranya merupakan zakat yang dikeluarkan dari laba perusahaan, sedangkan lebih dari Rp21 miliar lainnya merupakan zakat nonperusahaan.
"Zakat perusahaan tahun ini mengalami peningkatan karena laba BSI yang meningkat pada 2021. Alhamdulillah, zakat perusahaan BSI ini pun menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Maka dari itu, dirinya pun berharap naiknya kontribusi zakat BSI akan semakin memberikan nilai lebih peran bank syariah bagi umat dan penerima zakat sesuai asnaf.
Laba bersih BSI pada 2021 mencapai Rp3,03 triliun atau naik 38,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan salah satu pemicu pertumbuhan kinerja keuangan tersebut adalah peningkatan kinerja layanan perbankan dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, pembiayaan, serta tumbuhnya transaksi digital BSI.
Baca juga: BSI/LAZNAS BSM Umat sumbang 20 tabung oksigen senilai Rp 74 juta untuk IPB
Selain itu, Hery menyebutkan peningkatan zakat perusahaan tak terlepas dari dukungan masyarakat kepada BSI, sehingga zakat yang dikeluarkan meningkat dan diharapkan mampu memberikan seluas-luasnya bagi kemaslahatan dan manfaat.
BSI juga terus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan menunaikan kewajibannya dalam berzakat melalui layanan BSI Mobile agar masyarakat dapat menunaikan zakatnya dimanapun dan kapanpun.
"Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini agar kami bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Dengan hadirnya BSI, ekonomi syariah bukan sekadar alternatif, namun menjadi salah satu pondasi utama perekonomian Indonesia," tegasnya.
Sepanjang 2021, kata dia, zakat BSI yang diserahkan melalui Baznas disalurkan ke dalam tiga program yaitu Mitra Umat, Didik Umat, dan Simpati Umat dengan total penerima manfaat sejumlah 95.400 orang di seluruh Indonesia.
Baca juga: Universitas BSI kedua kalinya gelar konferensi internasional ICAISD 2021
Pada program Mitra Umat, BSI memiliki program Desa BSI dan UMKM BSI dengan total penerima manfaat 1.125 kepala keluarga atau sejumlah 5.940 jiwa, sementara program dalam Didik Umat, BSI memiliki program Beasiswa Sahabat Indonesia dan Program Bina Santri Indonesia.
Program itu dikhususkan untuk pelajar setingkat SMP-SMA yang belum berkesempatan melanjutkan ke pendidikan formal namun memiliki minat dalam belajar agama dan menghafal Al Qur’an, dengan total penerima manfaat kedua program ini adalah 4.540 orang.
Program terakhir yaitu Simpati Umat yang terdiri atas program bantuan pangan bagi pondok pesantren, kelompok disabilitas, dan masyarakat dhuafa dengan penerima manfaat sebanyak 22.000 orang, program bantuan langsung mustahik untuk 15.000 orang, serta program BSI Care yang bersifat bantuan sumbangan dan layanan kedaruratan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Dari total pembayaran zakat itu, sebesar Rp101,5 miliar di antaranya merupakan zakat yang dikeluarkan dari laba perusahaan, sedangkan lebih dari Rp21 miliar lainnya merupakan zakat nonperusahaan.
"Zakat perusahaan tahun ini mengalami peningkatan karena laba BSI yang meningkat pada 2021. Alhamdulillah, zakat perusahaan BSI ini pun menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Maka dari itu, dirinya pun berharap naiknya kontribusi zakat BSI akan semakin memberikan nilai lebih peran bank syariah bagi umat dan penerima zakat sesuai asnaf.
Laba bersih BSI pada 2021 mencapai Rp3,03 triliun atau naik 38,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan salah satu pemicu pertumbuhan kinerja keuangan tersebut adalah peningkatan kinerja layanan perbankan dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, pembiayaan, serta tumbuhnya transaksi digital BSI.
Baca juga: BSI/LAZNAS BSM Umat sumbang 20 tabung oksigen senilai Rp 74 juta untuk IPB
Selain itu, Hery menyebutkan peningkatan zakat perusahaan tak terlepas dari dukungan masyarakat kepada BSI, sehingga zakat yang dikeluarkan meningkat dan diharapkan mampu memberikan seluas-luasnya bagi kemaslahatan dan manfaat.
BSI juga terus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan menunaikan kewajibannya dalam berzakat melalui layanan BSI Mobile agar masyarakat dapat menunaikan zakatnya dimanapun dan kapanpun.
"Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini agar kami bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Dengan hadirnya BSI, ekonomi syariah bukan sekadar alternatif, namun menjadi salah satu pondasi utama perekonomian Indonesia," tegasnya.
Sepanjang 2021, kata dia, zakat BSI yang diserahkan melalui Baznas disalurkan ke dalam tiga program yaitu Mitra Umat, Didik Umat, dan Simpati Umat dengan total penerima manfaat sejumlah 95.400 orang di seluruh Indonesia.
Baca juga: Universitas BSI kedua kalinya gelar konferensi internasional ICAISD 2021
Pada program Mitra Umat, BSI memiliki program Desa BSI dan UMKM BSI dengan total penerima manfaat 1.125 kepala keluarga atau sejumlah 5.940 jiwa, sementara program dalam Didik Umat, BSI memiliki program Beasiswa Sahabat Indonesia dan Program Bina Santri Indonesia.
Program itu dikhususkan untuk pelajar setingkat SMP-SMA yang belum berkesempatan melanjutkan ke pendidikan formal namun memiliki minat dalam belajar agama dan menghafal Al Qur’an, dengan total penerima manfaat kedua program ini adalah 4.540 orang.
Program terakhir yaitu Simpati Umat yang terdiri atas program bantuan pangan bagi pondok pesantren, kelompok disabilitas, dan masyarakat dhuafa dengan penerima manfaat sebanyak 22.000 orang, program bantuan langsung mustahik untuk 15.000 orang, serta program BSI Care yang bersifat bantuan sumbangan dan layanan kedaruratan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022