Ketua Umum Forum Doktor Bisnis Indonesia (Fordobi) Dr Naufal Mahfudz menyatakan organisasinya bertekad menyumbang 100 buku buah karya pemikiran pengurus dan anggota sebagai hadiah 100 tahun Indonesia Merdeka pada 2045 nanti.
Dalam rilis yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Ahad, Ketua Fordobi Naufal Mahfudz mengatakan segera mengidentifikasi ide-ide anggota dan mengembangkannya ke dalam tulisan.
"Baik tulisan artikel baik ilmiah maupun popular sebagai sumbangsih bagi kebijakan pengembangan ekonomi, bisnis, SDM dan kepemimpinan," katanya.
Rencana tersebut telah disampaikan Naufal pada saat pengukuhan pengurus yang dihadiri 90 anggota secara daring dan luring, juga sekaligus peluncuran buku Peluncuran Buku Rise Up: Menuju Indonesia Emas 2045 di IPB International Convention Center, Sabtu (9/10).
Ia berkomitmen akan melakukan peningkatan kapasitas anggota dan bangsa Indonesia dengan menerjemahkan ide anggota menjadi sebuah rumusan yang implementatif bagi Indonesia.
Menurutnya, mengingat pendidikan doktor (S3) dari universitas, secara jenjang pendidikan doktor merupakan pendidikan tertinggi, tidak ada lagi gelar pendidikan formal setelah lulus doktoral.
Atas dasar itu, Fordobi berperan sebagai forum yang akan menuangkan pengetahuan yang dimiliki para doktor ini (tacit knowledge) agar mampu dikomunikasikan dalam berbagai bentuk tukar pikiran (brand stroming).
Dikatakan Naufal, hal itu akan diwujudkan dengan melalui konsep, model, rumusan antara lain dengan mengadakan webinar, seminar nasional, simposium, penulisan buku, artikel pada jurnal ilmiah, dan juga bertekad meluncurkan dua buah jurnal internasional yakni buku "Leadership and Management Journal" dan "Business, Economic, and Management Journal" dengan diawali peluncuran laman web Fordobi di www.fordobi.org
Ia menyebut saat ini tercatat sudah lebih dari 200 anggota yang telah mendaftar Fordobi tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Fordobi memiliki visi menjadi forum terbuka dan memberikan kontribusi pemikiran dalam peningkatan ekonomi, bisnis, SDM dan kepemimpinan Indonesia agar berdaya saing global dan menjadi bangsa terkemuka di tahun 2045.
Terdapat lima misi untuk mengembangkan pemikiran anggota, yakni dalam bentuk model pengembangan ekonomi, bisnis, riset, dan pengembangan SDM dan Kepemimpinan yang terdaftar secara resmi sebagai Hak kekayaan intelektual (HKI) serta memberikan pendampingan, pelatihan, konsultasi & bimbingan masyarakat terkait dengan pengembangan ekonomi, bisnis, SDM, dan kepemimpinan Global.
Fordobi, kata Naufal, akan menginisiasi penulisan artikel ilmiah pada jurnal-jurnal terakreditasi Dikti dan internasional dan buku bagi anggota dengan mengedepankan kolaborasi lintas universitas. Ke depan diharapkan juga menjadi lembaga penerbit buku (ber-ISBN) dan memiliki jurnal terakreditasi Dikti dan terindeks global.
"Kami segera membuat konsep dan implementasi nilai Integritas ke seluruh civitas akademi universitas, korporasi, lembaga pemerintahan, dan komponen SDM Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Dalam rilis yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Ahad, Ketua Fordobi Naufal Mahfudz mengatakan segera mengidentifikasi ide-ide anggota dan mengembangkannya ke dalam tulisan.
"Baik tulisan artikel baik ilmiah maupun popular sebagai sumbangsih bagi kebijakan pengembangan ekonomi, bisnis, SDM dan kepemimpinan," katanya.
Rencana tersebut telah disampaikan Naufal pada saat pengukuhan pengurus yang dihadiri 90 anggota secara daring dan luring, juga sekaligus peluncuran buku Peluncuran Buku Rise Up: Menuju Indonesia Emas 2045 di IPB International Convention Center, Sabtu (9/10).
Ia berkomitmen akan melakukan peningkatan kapasitas anggota dan bangsa Indonesia dengan menerjemahkan ide anggota menjadi sebuah rumusan yang implementatif bagi Indonesia.
Menurutnya, mengingat pendidikan doktor (S3) dari universitas, secara jenjang pendidikan doktor merupakan pendidikan tertinggi, tidak ada lagi gelar pendidikan formal setelah lulus doktoral.
Atas dasar itu, Fordobi berperan sebagai forum yang akan menuangkan pengetahuan yang dimiliki para doktor ini (tacit knowledge) agar mampu dikomunikasikan dalam berbagai bentuk tukar pikiran (brand stroming).
Dikatakan Naufal, hal itu akan diwujudkan dengan melalui konsep, model, rumusan antara lain dengan mengadakan webinar, seminar nasional, simposium, penulisan buku, artikel pada jurnal ilmiah, dan juga bertekad meluncurkan dua buah jurnal internasional yakni buku "Leadership and Management Journal" dan "Business, Economic, and Management Journal" dengan diawali peluncuran laman web Fordobi di www.fordobi.org
Ia menyebut saat ini tercatat sudah lebih dari 200 anggota yang telah mendaftar Fordobi tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Fordobi memiliki visi menjadi forum terbuka dan memberikan kontribusi pemikiran dalam peningkatan ekonomi, bisnis, SDM dan kepemimpinan Indonesia agar berdaya saing global dan menjadi bangsa terkemuka di tahun 2045.
Terdapat lima misi untuk mengembangkan pemikiran anggota, yakni dalam bentuk model pengembangan ekonomi, bisnis, riset, dan pengembangan SDM dan Kepemimpinan yang terdaftar secara resmi sebagai Hak kekayaan intelektual (HKI) serta memberikan pendampingan, pelatihan, konsultasi & bimbingan masyarakat terkait dengan pengembangan ekonomi, bisnis, SDM, dan kepemimpinan Global.
Fordobi, kata Naufal, akan menginisiasi penulisan artikel ilmiah pada jurnal-jurnal terakreditasi Dikti dan internasional dan buku bagi anggota dengan mengedepankan kolaborasi lintas universitas. Ke depan diharapkan juga menjadi lembaga penerbit buku (ber-ISBN) dan memiliki jurnal terakreditasi Dikti dan terindeks global.
"Kami segera membuat konsep dan implementasi nilai Integritas ke seluruh civitas akademi universitas, korporasi, lembaga pemerintahan, dan komponen SDM Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022