Bogor (Antara Megapolitan) - Usaha rental mobil di Kota Bogor, Jawa Barat, kembanjiran pesanan dengan banyaknya permintaan penyewaan mobil selama libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan hari raya Natal.
Menurut Yuti (40) pemilik rental mobil di Surya Kencana, di Bogor, Jumat, sudah sejak sepekan terakhir mobil rental miliknya sudah habis dipesan oleh penyewa yang kebanyakan berasal dari wilayah Bogor.
"Sejak Rabu kemarin kami tidak bisa lagi melayani penyewaan mobil, karena sudah penuh dipesan," katanya.
Ia mengatakan, banyaknya penyewa mobil pada libur tahun ini membuat pihaknya tidak bisa melayani penyewa lainnya. Beberapa penyewa harian terpaksa ditolak karena tidak ada lagi stok yang tersisa.
"Saya punya 12 mobil, semua sudah disewa untuk keperluan libur panjang ini," katanya.
Untuk menyewa, lanjut dia, calon penyewa sudah memesan sejak tiga hari sebelum keberangkatan. Jika hari normal, pihaknya masih melayani penyewaan harian. Namun, karena jumlah penyewa meningkat, pihaknya melayani penyewaan dua sampai tiga hari.
"Kebanyakan konsumen menyewa untuk keperluan dua sampai tiga hari. Tujuan mereka Jabodetabek," katanya.
Dia mengatakan, biaya sewa mobil ukuran minibus berkisar antara Rp300 hingga Rp350 ribu sehari tanpa supir dan belum termasuk bahan bakar minyak. Untuk menggunakan fasilitas supir, penyewa mengeluarkan uang tambahan berkisar antara Rp150 ribu per hari.
"Kebanyakan menyewa mobil saja tanpa supir," katanya.
Kesulitan mendapatkan mobil sewa dirasakan Eva (35) warga Jakarta, yang datang berlibur bersama suami dan dua orang anaknya. Mereka berencana menghabiskan waktu untuk liburan di Bogor dan Puncak.
"Saya coba cari-cari rental mobil melalui internet, tarifnya sudah naik, sehari Rp600 ribu," katanya.
Eva dan suami datang ke Bogor menggunakan commuterline. Selama di Bogor ia membawa dua anaknya berlibur di Kebun Raya Bogor menggunakan angkutan umum. Mereka berencana melanjutkan liburan ke puncak dengan tujuan Masjid Attawaun. Selain itu, ia juga ingin berbelanja produk Bogor seperti sepatu dan tas.
"Kita cuma mau pakai setengah hari saja, siang berangkat, main di Masjid Attawaun, setelah itu pulang. Kalau Rp600 ribu berat juga," katanya.
Kesulitan Eva akhirnya terselesaikan setelah sebuah angkot menawarkan jasa rental untuk mengantarkannya dan suami ke Puncak dengan tarif yang sudah dinegosiasikan.
"Lumayan sewa angkot saja, dari pada susah tidak dapat mobil rental," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Menurut Yuti (40) pemilik rental mobil di Surya Kencana, di Bogor, Jumat, sudah sejak sepekan terakhir mobil rental miliknya sudah habis dipesan oleh penyewa yang kebanyakan berasal dari wilayah Bogor.
"Sejak Rabu kemarin kami tidak bisa lagi melayani penyewaan mobil, karena sudah penuh dipesan," katanya.
Ia mengatakan, banyaknya penyewa mobil pada libur tahun ini membuat pihaknya tidak bisa melayani penyewa lainnya. Beberapa penyewa harian terpaksa ditolak karena tidak ada lagi stok yang tersisa.
"Saya punya 12 mobil, semua sudah disewa untuk keperluan libur panjang ini," katanya.
Untuk menyewa, lanjut dia, calon penyewa sudah memesan sejak tiga hari sebelum keberangkatan. Jika hari normal, pihaknya masih melayani penyewaan harian. Namun, karena jumlah penyewa meningkat, pihaknya melayani penyewaan dua sampai tiga hari.
"Kebanyakan konsumen menyewa untuk keperluan dua sampai tiga hari. Tujuan mereka Jabodetabek," katanya.
Dia mengatakan, biaya sewa mobil ukuran minibus berkisar antara Rp300 hingga Rp350 ribu sehari tanpa supir dan belum termasuk bahan bakar minyak. Untuk menggunakan fasilitas supir, penyewa mengeluarkan uang tambahan berkisar antara Rp150 ribu per hari.
"Kebanyakan menyewa mobil saja tanpa supir," katanya.
Kesulitan mendapatkan mobil sewa dirasakan Eva (35) warga Jakarta, yang datang berlibur bersama suami dan dua orang anaknya. Mereka berencana menghabiskan waktu untuk liburan di Bogor dan Puncak.
"Saya coba cari-cari rental mobil melalui internet, tarifnya sudah naik, sehari Rp600 ribu," katanya.
Eva dan suami datang ke Bogor menggunakan commuterline. Selama di Bogor ia membawa dua anaknya berlibur di Kebun Raya Bogor menggunakan angkutan umum. Mereka berencana melanjutkan liburan ke puncak dengan tujuan Masjid Attawaun. Selain itu, ia juga ingin berbelanja produk Bogor seperti sepatu dan tas.
"Kita cuma mau pakai setengah hari saja, siang berangkat, main di Masjid Attawaun, setelah itu pulang. Kalau Rp600 ribu berat juga," katanya.
Kesulitan Eva akhirnya terselesaikan setelah sebuah angkot menawarkan jasa rental untuk mengantarkannya dan suami ke Puncak dengan tarif yang sudah dinegosiasikan.
"Lumayan sewa angkot saja, dari pada susah tidak dapat mobil rental," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015