Bekasi, 4/6 (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melibatkan tim ahli dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk perawatan bayi kembar siam dalam satu tubuh.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mendapat bantuan tim ahli dari Bandung mengingat keterampilan kami masih terbatas," kata Dirut RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi, Minggu.
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan tersebut lahir pada 31 Mei 2012 di Rumah Sakit Kartika Husana, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Akibat belum memenuhi syarat perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, maka dirujuk untuk sementara ke RSUD Kota Bekasi.
Bayi tersebut merupakan anak pasangan Oni (39) yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum dan Meifriyanti (28) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, warga Jalan Manggo RT 06/02, Mekarsari Timur, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menurut Titi, pasien kembar siam dalam satu tubuh itu merupakan kasus perdana yang ditangani pihaknya, sehingga butuh penanganan yang ekstra cermat.
"Kita sedang upayakan stabilisasi kondisi klinis, dan lakukan observasi organ-organ tubuh bagian dalam untuk mengetahui penyatuan organnya mana saja," katanya.
Menurut dia, pembiayaan selama di RSUD akan dibebankan pada anggaran Jaminan Persalinan (Jampersal) dan sedang dibuatkan usulan agar mendapat bantuan dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Kementerian Kesehatan.
"Rencananya sampai besok, Senin (4/6), akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yang dapat kita upayakan. Setelah lengkap, baru akan diputuskan langkah selanjutnya bersama-sama dengan pihak keluarga," ujarnya.
Menurut dia, hingga Minggu malam, kondisi pasien masih relatif stabil. Penanganan dilakukan dengan penuh kecermatan mengingat belum diketahui pasti kelengkapan organ dalam dari pasien tersebut.
Sementara itu, Wali kota Bekasi Rahmat Effendi, mengimbau tim medis RSUD untuk memberikan pelayanan yang terbaik meski yang bersangkutan berasal dari keluarga tidak mampu.
"Bayi tersebut termasuk lahir dengan berat rendah, maka perlu pananganan dan pemantauan khusus," ujarnya.
Andi F
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk mendapat bantuan tim ahli dari Bandung mengingat keterampilan kami masih terbatas," kata Dirut RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi, Minggu.
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan tersebut lahir pada 31 Mei 2012 di Rumah Sakit Kartika Husana, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Akibat belum memenuhi syarat perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, maka dirujuk untuk sementara ke RSUD Kota Bekasi.
Bayi tersebut merupakan anak pasangan Oni (39) yang berprofesi sebagai sopir angkutan umum dan Meifriyanti (28) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, warga Jalan Manggo RT 06/02, Mekarsari Timur, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Menurut Titi, pasien kembar siam dalam satu tubuh itu merupakan kasus perdana yang ditangani pihaknya, sehingga butuh penanganan yang ekstra cermat.
"Kita sedang upayakan stabilisasi kondisi klinis, dan lakukan observasi organ-organ tubuh bagian dalam untuk mengetahui penyatuan organnya mana saja," katanya.
Menurut dia, pembiayaan selama di RSUD akan dibebankan pada anggaran Jaminan Persalinan (Jampersal) dan sedang dibuatkan usulan agar mendapat bantuan dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Kementerian Kesehatan.
"Rencananya sampai besok, Senin (4/6), akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yang dapat kita upayakan. Setelah lengkap, baru akan diputuskan langkah selanjutnya bersama-sama dengan pihak keluarga," ujarnya.
Menurut dia, hingga Minggu malam, kondisi pasien masih relatif stabil. Penanganan dilakukan dengan penuh kecermatan mengingat belum diketahui pasti kelengkapan organ dalam dari pasien tersebut.
Sementara itu, Wali kota Bekasi Rahmat Effendi, mengimbau tim medis RSUD untuk memberikan pelayanan yang terbaik meski yang bersangkutan berasal dari keluarga tidak mampu.
"Bayi tersebut termasuk lahir dengan berat rendah, maka perlu pananganan dan pemantauan khusus," ujarnya.
Andi F
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012