Kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang mengakibatkan delapan santri meninggal dunia, terjadi akibat adanya percikan api dari kipas angin.

"Kami sebenarnya masih mendalami penyebab kebakaran," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, di Karawang, Senin.

Meski begitu ia menyampaikan, sesuai dengan keterangan dari para santri yang selamat, sebelum terjadi kebakaran sempat ada percikan api dari kipas angin yang berada di salah satu kamar lantai dua pesantren.

Baca juga: Kebakaran di pesantren Miftahul Khoirot akibatkan 8 santri meninggal

Percikan api yang bersumber dari colokan kipas angin tersebut kemudian jatuh ke kasur hingga terjadi kebakaran.

Ketika itu api sangat cepat menyambar ke kamar lainnya, hingga membakar sebagian bangunan pondok pesantren tersebut.

"Itu semua merupakan informasi awal ya. Jadi kebakaran bermula di sebuah kamar lantai pesantren yang banguna nya masih kayu," ucap kapolres.

Akibat kebakaran tersebut, delapan santri meninggal dunia dan tiga santri lainnya mengalami luka parah.

Baca juga: Kebakaran hanguskan Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Karawang

Para korban meninggal dunia dan luka parah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Karawang.

Sementara itu, sebuah bangunan di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, hangus terbakar dalam peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin.

Para santri dan warga setempat langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, sambil menunggu petugas Pemadam Kebakaran BPDB Karawang.

Baca juga: Kebakaran Pasar Jatisari, Pemkab Karawang akan relokasi pedagang

Petugas pemadam kebakaran dari BPBD Karawang berhasil memadamkan api selama lebih dari dua jam.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022