Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan pentingnya penerapan smart farming untuk meningkatkan produktivitas pertanian karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
"Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan dengan cara-cara klasik, tapi harus dengan smart farming karena perkembangan ke depannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk semakin besar dan lainnya mengharuskan penggunaaan teknologi yang smart," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis di tengah dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Baca juga: SMKPP Kementan siap cetak petani muda terampil dan kompeten
Digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik, ujar Mentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL mengatakan kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengingatkan jika saat ini kita sedang memasuki gelombang 3 Covid-19 dengan varian baru.
Baca juga: Hadapi perubahan iklim, Kementan tetap genjot produktivitas pertanian
Untuk itu, kita tetap harus waspada dan patuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, sering mencuci tangan menggunakan sabun, selalu menggunakan masker dan meningkatkan imunitas dengan makanan yang bergizi tinggi dan tiga M mutlak harus dilakukan.
Dalam acara Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) Volume 06, Selasa (08/02) secara virtual Dedi juga menyambut baik edisi Ngobras kali ini dengan tema smart farming dan menghadirkan narasumber yang luar biasa yaitu petani milenial dari Kabupaten Subang.
Smart farming atau pertanian modern adalah pertanian yang mampu mendongkrak produktivitas, pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi, kualitas dan menjamin kontinuitas.
Baca juga: Petani milenial Martapura sukses kembangkan budidaya cabai
Yang sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian yaitu menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot produktivitas serta meningkatkan ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Menghadapi tantangan perubahan iklim bukan dengan cara-cara klasik, tapi harus dengan smart farming karena perkembangan ke depannya yang membuat lahan semakin sempit, jumlah penduduk semakin besar dan lainnya mengharuskan penggunaaan teknologi yang smart," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Smart farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas sehingga menjadi kunci agar sektor pertanian terus eksis di tengah dampak perubahan iklim dan pandemi Covid-19.
Baca juga: SMKPP Kementan siap cetak petani muda terampil dan kompeten
Digitalisasi pertanian menjadi efektif dan penggunaan mekanisasi semakin maju sehingga produksi terus meningkat dengan kualitas yang tinggi dan pendapatan petani semakin naik, ujar Mentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL mengatakan kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengingatkan jika saat ini kita sedang memasuki gelombang 3 Covid-19 dengan varian baru.
Baca juga: Hadapi perubahan iklim, Kementan tetap genjot produktivitas pertanian
Untuk itu, kita tetap harus waspada dan patuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, sering mencuci tangan menggunakan sabun, selalu menggunakan masker dan meningkatkan imunitas dengan makanan yang bergizi tinggi dan tiga M mutlak harus dilakukan.
Dalam acara Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) Volume 06, Selasa (08/02) secara virtual Dedi juga menyambut baik edisi Ngobras kali ini dengan tema smart farming dan menghadirkan narasumber yang luar biasa yaitu petani milenial dari Kabupaten Subang.
Smart farming atau pertanian modern adalah pertanian yang mampu mendongkrak produktivitas, pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi, kualitas dan menjamin kontinuitas.
Baca juga: Petani milenial Martapura sukses kembangkan budidaya cabai
Yang sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian yaitu menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot produktivitas serta meningkatkan ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022