Jakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengincar untuk bisa menjaring setidaknya 300.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal India pada tahun depan.

Kepala Bidang Perjalanan Wisata Pengenalan Pasar Asia Pasifik Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Taufik Nur Hidayat dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat mengatakan, India merupakan salah satu fokus pasar wisata yang potensial.

"Ke depan kami akan garap lebih optimal melalui promosi-promosi wisata untuk menjaring lebih banyak wisman dari India ke Indonesia," katanya.

Apalagi kini sudah ada berbagai kemudahan, termasuk fasilitas bebas visa kunjungan singkat yang diharapkan menjadi salah satu daya tarik mereka untuk berwisata ke Indonesia.

Namun, ia mengaku belum adanya penerbangan langsung dari Indonesia ke India dan sebaliknya menjadi salah satu faktor penghambat utama.

Konsul Jenderal Indonesia di Mumbai, India, Saut Siringoringo mengungkapkan penerbangan langsung dari Mumbai maupun New Delhi ke Denpasar, Bali diyakini akan mendongkrak angka kunjungan wisatawan India ke Indonesia.

Ia menjelaskan, selama ini wisatawan India yang berkunjung ke Indonesia harus transit lebih dulu di Singapura atau Kualalumpur sehingga menghabiskan waktu, menambah biaya tiket pesawat, dan mengurangi kenyamanan wisatawan.

"Minat mengunjungi Indonesia, khususnya Bali, sangat tinggi. Namun, mereka selalu menanyakan kapan ada penerbangan langsung ke Indonesia," ungkap Konjen Indonesia yang sudah satu tahun lebih bertugas di Mumbai.

Ia menjelaskan, kebijakan bebas visa bagi wisatawan India tidak banyak berarti jika penerbangan langsung India ke Indonesia belum terwujud.

Ia mengungkap, pihak Garuda Indonesia sudah bersedia membuka penerbangan langsung dalam waktu dekat, apalagi angka kunjungan wisatawan India sudah mencapai 230 ribu per tahun.

"Kalau itu terwujud maka target 300 ribu kunjungan wisatawan India tahun 2016 ke Indonesia optimistis tercapai," ujarnya.

Ia mencontohkan, banyak kalangan elite India yang ingin menggelar acara pernikahan di Bali dengan mengundang ratusan tamu mereka dari India, namun semua itu terkendala tidak adanya penerbangan langsung.

Sebelumnya pada acara "Sales Mission Promosi Wonderful Indonesia" di Mumbai awal Desember 2015, Monica Mahendra, duta wisata India di Bali, mengungkap Bali mempunyai banyaknya wisata "adventure" seperti "rafting" (arung jeram), "snorkeling", "paralayang", "diving" (selam), "ski-jet", "banana boat", "tracking", dan naik gunung.

Monica Mahendra yang juga pengelola Ubud Information Centre itu menggugah emosional pengunjung yang sebagian besar merupakan pelaku industri wisata di Mumbai tentang Indonesia dan India yang mempunyai hubungan sejarah yang kuat.

Bahkan Hindia Belanda saat menjajah Indonesia menamakan gugusan pulau yang dijajahnya dengan paduan dua kata "India" dan "Nusa" yang berarti pulau-pulau di wilayah India.

Pada acara itu juga diserahkan cendera mata berupa miniatur Candi Borobudur kepada sejumlah pengunjung dan pengundian 10 voucher menginap dua malam di Bali.

 

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015