Bogor (Antara Megapolitan) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meluncurkan Taman Sains dan Teknologi Pertanian yang merupakan `laboratorium` untuk petani dalam rangka hilirisasi inovasi pertanian modern untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
"Dunia pertanian tidak akan maju tanpa ada campur tangan teknologi pertanian. Teknologi sangat membantu meningkatkan pertanian di tanah air," kata Amran dalam peluncuran Taman Sains dan Teknologi Pertanian, di Badan Litbang Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam pertanian dapat menurunkan biaya produksi sebesar 40 persen, atau hemat biaya senilai Rp50 triliun. Salah satu penerapan teknologi yang saat ini sedang dilakukan adalah penanaman varietas IPB 3S, yang mampu menghasilkan 13,4 ton dari lahan seluas 500 hektar.
"Keberhasilan teknologi ini makanya kita mendorong agar penanaman diperluas di lahan 100 ribu hektare di wilayah Jawa Barat, target kita akan ditanam di 2 juta hektare," katanya.
Penerapan teknologi lainnya melalui penggunaan alat mesin pertanian (alsinta) yang kini telah disebar ke sejumlah wilayah kabupaten/kota untuk mendorong perpecapatan produksi pertanian modern.
"Penerapan teknologi akan memaksimalkan produksi pertanian, dan kualitasnya. Maka itu saya mendorong semua pihak bergerak lebih agresif, menciptakan teknologi yang mumpuni. Kita sudah menggandeng sejumlah perguruan tinggi, kita konsen upaya peningkatan teknologi dan inovasi di sektor pertanian," kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian, Muhamamd Syakir, mengatakan, telah dibangun 21 Taman Sains dan Teknologi Pertanian di 15 provinsi yang tujuannya meningkatkan peran dan alih teknologi hasil Litbang, membangun model percontohan pertanian terpadu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan mandiri.
"Taman Sains dan Teknologi Pertanian terdiri dari Taman Sains Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP). TSP lebih bernuasa sebagai sumber inovasi teknologi yang dapat diakses oleh masyarakat pengguna termasuk yang diterapkan di TTP," katanya.
Dijelasknnya, TSP dibangun di tingkat provinsi sebagai wahana penelitian, pengkajian, pengembangan dan penerapan inovasi pertanian sekaligus jendela pertunjukan tempat peningkatan kapasitas pelaku pembangun pertanian termasuk penyuluh dan petani.
Sedangkan TTP dibangun di tingkat kabupaten/kota sebagai wahana implementasi inovasi spesifik lokasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan stakeholders terkait.
"Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional mengagendakan Taman Sains di 34 provinsi dan Taman Teknologi di 100 kabupaten dalam kurun waktu lima tahun sebagai program percepatan. Badan Litbang Pertanian mendapat mandat membangun lima Taman Sains, dan 16 Taman Teknologi pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Dunia pertanian tidak akan maju tanpa ada campur tangan teknologi pertanian. Teknologi sangat membantu meningkatkan pertanian di tanah air," kata Amran dalam peluncuran Taman Sains dan Teknologi Pertanian, di Badan Litbang Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam pertanian dapat menurunkan biaya produksi sebesar 40 persen, atau hemat biaya senilai Rp50 triliun. Salah satu penerapan teknologi yang saat ini sedang dilakukan adalah penanaman varietas IPB 3S, yang mampu menghasilkan 13,4 ton dari lahan seluas 500 hektar.
"Keberhasilan teknologi ini makanya kita mendorong agar penanaman diperluas di lahan 100 ribu hektare di wilayah Jawa Barat, target kita akan ditanam di 2 juta hektare," katanya.
Penerapan teknologi lainnya melalui penggunaan alat mesin pertanian (alsinta) yang kini telah disebar ke sejumlah wilayah kabupaten/kota untuk mendorong perpecapatan produksi pertanian modern.
"Penerapan teknologi akan memaksimalkan produksi pertanian, dan kualitasnya. Maka itu saya mendorong semua pihak bergerak lebih agresif, menciptakan teknologi yang mumpuni. Kita sudah menggandeng sejumlah perguruan tinggi, kita konsen upaya peningkatan teknologi dan inovasi di sektor pertanian," kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian, Muhamamd Syakir, mengatakan, telah dibangun 21 Taman Sains dan Teknologi Pertanian di 15 provinsi yang tujuannya meningkatkan peran dan alih teknologi hasil Litbang, membangun model percontohan pertanian terpadu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil dan mandiri.
"Taman Sains dan Teknologi Pertanian terdiri dari Taman Sains Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP). TSP lebih bernuasa sebagai sumber inovasi teknologi yang dapat diakses oleh masyarakat pengguna termasuk yang diterapkan di TTP," katanya.
Dijelasknnya, TSP dibangun di tingkat provinsi sebagai wahana penelitian, pengkajian, pengembangan dan penerapan inovasi pertanian sekaligus jendela pertunjukan tempat peningkatan kapasitas pelaku pembangun pertanian termasuk penyuluh dan petani.
Sedangkan TTP dibangun di tingkat kabupaten/kota sebagai wahana implementasi inovasi spesifik lokasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan stakeholders terkait.
"Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional mengagendakan Taman Sains di 34 provinsi dan Taman Teknologi di 100 kabupaten dalam kurun waktu lima tahun sebagai program percepatan. Badan Litbang Pertanian mendapat mandat membangun lima Taman Sains, dan 16 Taman Teknologi pertanian," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015