Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyiagakan puluhan personel berikut peralatan penanggulangan bencana di titik rawan banjir sebagai antisipasi potensi bencana banjir.
"Kita siagakan 70 personel, 50 perahu karet, 12 unit mesin tempel, karung, bambu, beronjong, serta bahan makanan seperti mi instan dan air minum," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Kamis.
Dia menjelaskan saat ini perahu karet sudah didistribusikan di titik rawan banjir begitu pula dengan tenda evakuasi yang sudah terpasang di area evakuasi warga.
Baca juga: BPBD Bekasi imbau warga waspadai cuaca ekstrem selama musim hujan
"Sudah kita distribusikan peralatan yang kita punya, misalnya perahu karet dan perahu polytelin sudah kita parkir di beberapa titik yang memang kita petakan sebagai wilayah rawan banjir," katanya.
Apabila terjadi banjir, kata dia, perahu karet itu sudah siaga dan siap dipakai oleh petugas BPBD, personel Desa Tanggap Bencana (Destana), relawan, maupun masyarakat untuk keperluan evakuasi.
"Posko pemantauan juga kita dirikan di sekitar tanggul Sungai Citarum yang kritis seperti di wilayah Kecamatan Cabangbungin dengan personel yang siaga selama 24 jam di titik tersebut," ucapnya.
Baca juga: Banjir rendam enam kecamatan di Kabupaten Bekasi
BPBD Kabupaten Bekasi juga terus melakukan pemantauan terhadap sungai yang dinilai rawan meluap di beberapa kecamatan terutama Sungai Cibeet dan Citarum.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan genangan di sejumlah wilayah antara lain Kecamatan Cikarang Utara, Karangbahagia, Cibitung, serta Tambun Utara.
"Di Kecamatan Karangbahagia ketinggian air mencapai 10-60 sentimeter tapi masih mengalir dan informasi terakhir sudah mulai surut. Demikian juga di daerah Kali Ulu Cikarang Utara dan Perumahan Villa Mutiara Cibitung juga informasinya sudah surut," katanya.
Baca juga: BPBD Bekasi perbaiki tanggul Sungai Citarum longsor timpa tiga rumah warga
Menurut dia banjir terjadi apabila ketinggian muka air sudah di atas 60 sentimeter dan menggenangi suatu wilayah selama lebih dari 12 jam.
"Saat ini genangan air yang terjadi di beberapa titik Kabupaten Bekasi untuk sementara masih di bawah ukuran itu namun kita terus siaga dan masyarakat juga kami minta untuk waspada," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022