Karawang, (Antara Megapolitan) - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar para pemimpin dari mulai kepala desa sampai presiden menjalankan "warisan" yang baik dari pemimpin sebelumnya, agar proses pembangunan bisa terjadi secara berkesinambungan.

"Pembangunan di negara ini harus tetap berjalan secara berkesinambungan," kata Yudhoyono saat menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahim Akbar Partai Demokrat, di Kabupaten Karawang, Jabar, Senin.

Ia mengatakan bagi para pemimpin yang baru terpilih, lanjutkan program pemimpin sebelumnya yang dianggap baik. Sedangkan program-program yang dianggap kurang baik, itu bisa "dibuang" atau diperbaiki agar lebih sempurna.

"Sepuluh tahun kemarin, dunia mencatat kalau kita telah membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Itu harus dicatat oleh pemimpin yang melanjutkan," kata dia.

Selama menjadi Presiden Indonesia, Yudhoyono mengaku telah menyaring program-program yang dianggap baik dari presiden-persiden sebelumnya.

Ia mengatakan, program yang dianggap baik pada zaman Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Megawati hingga Gusdur itu dilanjutkan selama masa kepemimpinanya. Sedangkan hal yang dianggap kurang baik, itu ditinggalkan atau diarahkan lagi agar lebih baik.

"Jadi pemimpin yang baru itu harus melanjutkan hal-hal yang baik dari pemimpin sebelumnya dan menyempurnakan hal-hal yang kurang baik," kata dia.

Yudhoyono menyatakan, Indonesia yang baik itu para pemimpinnya, mulai dari presiden sampai kepala desa, benar-benar mencintai rakyatnya.

Untuk mencintai rakyatnya itu, seorang pemimpin tidak harus melulu jalan-jalan ke tengah masyarakat.

Pemimpin yang baik ialah pemimpin, baik itu presiden, gubernur, wali kota/bupati, camat maupun kepala desa, yang pikirannya benar-benar diarahkan untuk kepentingan rakyat.

"Indonesia kita tuju ialah Indonesia yang masyarakatnya sejahtera, pendidikan dan kesehatannya semakin baik," katanya.

Ketua Umum Partai Demokrat ini menginginkan agar perpolitikan di Indonesia berjalan lurus, baik dan santun, bukan politik kotor yang saling fitnah dan banyak intrik.

Sebab jika politik kotor di Indonesia ini terus berkembang, dikhawatirkan akan memecah bela bangsa Indonesia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015