Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Sebanyak 38 rumah di Kampung Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terancam longsor yang disebabkan tebing setinggi 50 meter berada di bawah permukiman warga itu ambrol.

"Sudah dua kali tebing tersebut longsor dan kami khawatir meluas yang bisa menyebabkan terjadi longsor kapan saja apalagi saat tengah musim penghujan," kata salah seorang warga RT 14/03, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Muis Wagina kepada wartawan di Sukabumi, Sabtu.

Menurut dia, longsoran tanah ini juga menutup aliran Sungai Cigunung dan sebagian lagi tanahnya menimbun lahan pertanian. Namun sayangnya, hingga kini belum ada tindakan dari pihak pemerintah desa maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk menanggulangi semakin meluasnya longsoran tebing itu.

Sementara, warga lainnya Nanang mengatakan longsoran pertama dan kedua hanya berselang satu hari, pada saat kejadian longsor yang kedua dirinya tengah memancing yang kebetulan saat itu sedang turun hujan deras. Walaupun tidak menyebabkan kerusakan, tetapi warga yang berada di sekitar tebing khawatir terjadi longsor susulan.

"Longsoran tidak bertambah luas, karena saat ini tertahan oleh dua batang pohon lamtoro, namun jika turun hujan deras dan akar pohon itu sudah tidak bisa menahan tanah bisa saja terjadi longsor," ujarnya.

Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana mengatakan pihaknya baru menerima laporan bahwa ada bencana longsor di wilayah Kecamatan Kadudampit. Untuk menanggulangi dan antisipasi terjadinya longsor, pihaknya sudah menugaskan relawannya untuk bersiaga dan memantau kondisi daerah setiap waktu.

"Jika terjadi bencana sekecil apapun kami imbau relawan segera melapor ke markas untuk segera ditanggulangi," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015