Bogor, (Antara Megapolitan) - Festival Bunga dan Buah Nusantara 2015 siap digelar pada 27-29 November mendatang di Kota Bogor, Jawa Barat, yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Presiden Joko Widodo menyatakan kesediaan untuk hadir sesuai pertemuan Pimpinan IPB dan Presiden di Istana Merdeka awal November 2015 lalu," kata Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, dalam press conference pra Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) 2015, di Bogor, Jumat.

Herry mengatakan, alternatif kehadiran Presiden kalau tidak di karnaval maka akan hadir di pembukaan. Jika Presiden hadir saat pembukaan, momen ini bisa digunakan untuk memperkuat sisi produksinya karena Presiden akan mendapatkan kesempatan untuk memberikan arahan kepada para bupati agar menyiapkan program pengembangan buah nusantara.

Pihak panitia akan menghadirkan 48 Bupati untuk ikut serta dalam FBBN 2015. Salah satu Bupati yang antusias adalah Bupati Purwakarta.

"Harapan kami, Presiden hadir di karnaval. Ini penting sekali kehadiran beliau karena pada saat karnaval akan diikuti dengan ikrar konsumsi buah lokal," kata Rektor.

Ketua Panitia Pelaksana FBBN 2015, Jumadi S Witoprawiro, mengatakan, dalam FBBN kali ini, IPB akan mendorong jeruk keprok Indonesia agar kembali di minati masyarakat Indonesia.

"Ada 23 jeruk keprok yang kualitasnya lebih bagus dari jeruk impor. Rasanya bahkan lebih enak. Misalnya jeruk keprok asal Garut dan Tawangmangu," katanya.

Menurut Jumadi, langkah yang dilakukan saat ini adalah pengembangan buah mangga. Kementrian Pertanian sudah menghasilkan varietas mangga baru yang warnanya ada merah, gading dan orange hasil silangan dari mangga arum manis dan mangga impor. Varietas itu yang akan didorong untuk ekspor.

"Kalau warna yang sudah bagus untuk mangga saat ini adalah gedong gincu (andalan ekspor Indonesia)," kata Jumadi.

Selain mangga, buah lain yang akan dikembangkan adalah varietas alpukat . Indonesia tercatat sebagai penghasil alpukat terbesar ketiga dunia. Tetapi anehnya Indonesia tidak mampu ekspor alpukat. Ini dikarenakan sekitar 80 persen alpukat yang beredar di pasar dunia adalah alpukat varietas hash.

"Varietas hash tidak ditanam oleh petani Indonesia. Ke depan kita dorong petani untuk menanam atau membuat varietas baru atau klon dari buah yang diminati pasar internasional sehingga meningkatkan devisa kita," katanya.

Jumadi menyatakan, target dari kegiatan FBBN ini adalah pada Tahun 2025 ingin mendorong penanaman buah satu juta hektar. Targetnya pada tahun tersebut Indonesia mampu ekspor buah nusantara dengan nilai ekspor sebesar 250 triliun rupiah.

"Sehingga buah nusantara akan jadi patnernya kelapa sawit kalau kita mampu membangun estate seperti kelapa sawit," kata Jumadi.

Jumadi menambahkan, FBBN 2015 mengangkat tema "Revolusi Pengembangan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia" kegiatan tahunan yang digagas oleh IPB ini bertujuan mendorong, memfasilitasi dan mengkampanyekan pengembangan buah dan bunga nusantara.

"FBBN juga bagian dari kampanye Gerarakan Revolusi Orange yang meliputi revolusi kebijakan, insfrastruktur, kepemimpinan dan pembinaan sumberdaya manusia, inovasi dan teknologi, serta sistem pengusahaan dan penetrasi pasar buah nusantara," katanya.

Pada FBBN tahun ini akan diselenggarakan berbagai kegiatan diantaranya: Forum Investasi dan Bisnis Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah, Fruitpreneur Got Talent, Ekspo dan Bursa Bunga dan Buah, Kontes Buah Buah Jeruk dan Mangga, Karnaval Bunga dan Buah Nusantara serta Ikrar Buah Nusantara yang diikuti 48 Bupati/Wakil Bupati dari seluruh Indonesia.

Selain itu akan diadakan berbagai aneka lomba, seperti lomba fotografi bunga dan buah, processing buah, merangkai bunga, fashion show untuk anak usia dini, menggambar, menghias horta dan tari kreasi oleh pelajar SMA.

Karnaval FBBN 2015, akan dimeriahkan 10 mobil hias, enam grup marching band, 55 pertunjukan properti dan kostum, serta lebih dari 10.000 peserta yang akan berkeliling Bogor mengkampanyekan kecintaan terhadap buah nusantara.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015