Karawang,  (Antara Megapolitan) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menurunkan sejumlah alat penyedot pasir untuk mengatasi pendangkalan sejumlah muara sungai menuju tempat pelelangan ikan.

"Kita punya empat alat penyedot pasir, semuanya diturunkan untuk mengatasi muara yang dangkal itu," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan setempat Sari Nurmiasih, di Karawang, Rabu.

Ia mengaku hanya menurunkan alat penyedot pasir dalam mengatasi pendangkalan muara. Sedangkan untuk biaya operasional seperti bahan bakarnya, itu dibebakan kepada para nelayan.

Para nelayan dibebani biaya operasional penyedot pasir karena Dinas Kelautan dan Perikanan Karawang tidak memiliki anggaran untuk biaya operasional penyedotan pasir tersebut.

Selain menurunkan alat penyedot pasir, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi ke Dinas Bina Marga dan Pengairan
setempat untuk melakukan pengerukan muara yang dangkal.

"Dinas Bina Marga dan Pengairan yang mempunyai alat berat untuk pengerukan muara dangkal. Jadi kita berkoordinasi ke Dinas Bina Marga agar melakukan pengerukan muara dangkal itu secara rutin," kata dia.

Sementara itu, para nelayan di wilayah pesisir utara Karawang sejak beberapa tahun terakhir hingga kini mengeluhkan pendangkalan muara di daerahnya.

Pendangkalan muara itu mengakibatkan perahu nelayan sulit keluar-masuk muara dari perairan Laut Cemara. Muara yang dangkal juga membuat nelayan sulit membawa hasil tangkapan ikannya ke tempat pelelangan ikan.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan Karawang, di daerah itu terdapat 12 muara di wilayah pesisir utara Karawang.

Tetapi hanya empat muara yang kondisinya normal, yakni muara pesisir Cilamaya, Betokmati, Pasir Putih, dan muara di pesisir Tangkolak.

Sedangkan delapan muara lainnya yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Karawang mengalami pendangkalan.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015