Pemerintah Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat memastikan bahwa sampai sekarang belum ada kasus penularan virus corona varian B.1.1.529 atau Omicron di wilayahnya.
"Zero case (nol kasus), tidak ada temuan Omicron saya pastikan," kata Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan bahwa pada Rabu jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bekasi berkurang dari 48 menjadi 42 kasus dan semuanya tidak disebabkan oleh infeksi Omicron.
Baca juga: Alat uji PCR mBioCov-19 buatan Bio Farma dan Nusantics mampu deteksi Omicron
Baca juga: WHO: sejauh ini belum ada laporan kematian akibat COVID-19 Omicron
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru. Infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," katanya.
Masrikoh menjelaskan, kasus COVID-19 itu dideteksi dalam pemeriksaan yang dilakukan pada 20 warga negara asing bersama tujuh warga negara Indonesia dari luar negeri di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta beberapa pekan lalu. Pemeriksaan sampel yang diambil dari 19 orang yang baru datang dari luar negeri itu dilakukan di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Hasilnya positif. Saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi, jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," kata Masrikoh.
Baca juga: Spanyol temukan kasus pertama COVID-19 Omicron
Ia mengatakan bahwa kasus itu sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
"Jadi sudah clear (jelas) ya, data mereka langsung dipindah. Kita juga sudah tracking (lacak) langsung ke Farmalab dan infonya semua sudah ditindaklanjuti di DKI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Zero case (nol kasus), tidak ada temuan Omicron saya pastikan," kata Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan bahwa pada Rabu jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bekasi berkurang dari 48 menjadi 42 kasus dan semuanya tidak disebabkan oleh infeksi Omicron.
Baca juga: Alat uji PCR mBioCov-19 buatan Bio Farma dan Nusantics mampu deteksi Omicron
Baca juga: WHO: sejauh ini belum ada laporan kematian akibat COVID-19 Omicron
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru. Infonya sedang diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat," katanya.
Masrikoh menjelaskan, kasus COVID-19 itu dideteksi dalam pemeriksaan yang dilakukan pada 20 warga negara asing bersama tujuh warga negara Indonesia dari luar negeri di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta beberapa pekan lalu. Pemeriksaan sampel yang diambil dari 19 orang yang baru datang dari luar negeri itu dilakukan di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Hasilnya positif. Saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi, jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kita," kata Masrikoh.
Baca juga: Spanyol temukan kasus pertama COVID-19 Omicron
Ia mengatakan bahwa kasus itu sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
"Jadi sudah clear (jelas) ya, data mereka langsung dipindah. Kita juga sudah tracking (lacak) langsung ke Farmalab dan infonya semua sudah ditindaklanjuti di DKI," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021