Universitas Pancasila (UP) Jakarta meresmikan penggunaan rumah ibadah bagi agama Budha yaitu Vihara Dhamma Sasana yang berada di lingkungan kampus tersebut sebagai bagian dari upaya toleransi umat beragama.
"Toleransi merupakan bagian dari budaya kita sejak dahulu kala. Untuk itu kita berharap dengan pembangunan sarana ibadah yang berdekatan satu sama lain menumbuhkan saling pengertian dan menghargai yang menimbulkan rasa toleransi umat beragama," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudohusodo usai melakukan peresmian Vihara Dhamma Sasana yang berada di lingkungan kampus UP di Jakarta, Minggu.
Ia juga berharap selain mengadakan ibadah, bisa juga mengadakan pertemuan lintas agama untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai sehingga timbul rasa toleransi umat beragama.
Baca juga: Universitas Pancasila resmikan Klenteng Kebajikan Agung di lingkungan kampus
Diingatkannya bahwa di negara bineka seperti Indonesia ini yang paling berbahaya adalah fanatisme buta, apalagi dibarengi dengan kebodohan yang bisa menimbulkan fundamentalisme dan radikalisme.
"Radikalisme inilah akan menimbulkan bibit-bibit terorisme, seperti kita lihat di beberapa tempat ada perusakan sarana ibadah. Terorisme sebenarnya tumbuh dari orang-orang bodoh dan tidak mendalami pelajaran agamanya, sebab semua agama mengajarkan kasih-sayang terhadap sesama umat dan juga semua mahluk hidup," kata Siswono Yudohusodo.
Sementara itu Bhante Y.M Dhammiko Thera merasa sangat bahagia dan bersuka cita dengan adanya peresmian Vihara Dhamma Sasana yang berada dl ingkungan kampus UP.
Baca juga: Yenny Wahid berikan kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Pancasila
"Semoga kampus lain bisa menjadi contoh kampus UP dengan membangun rumah ibadah bagi semua agama di Indonesia. Karena semua mahasiswanya mempunyai keyakinan yang berbeda-beda," katanya.
Ia mengatakan keberagaman merupakan keniscayaan dengan adanya keberagaman rumah ibadah bisa mengenali corak rumah ibadah yang ada semua agama di Indonesia.
Diharapkan ke depannya muncul toleransi dan saling menghargai diantara sesasama pemeluk agama yang ada didalam kampus ini dan yang ada di dalam masyarakat luas.
Baca juga: Rektor UP: Pandemi buat institusi pendidikan dituntut berinovasi
Universitas Pancasila membangun enam tempat peribadatan yaitu masjid yang telah berdiri terlebih dahulu, klenteng (Konghucu), Gereja Kristen Protestan, Gereja Kristen Katolik, pura (Hindu), dan Vvhara (Budha) yang letak bangunannya saling berdampingan di lingkungan kampus tersebut.
Pada Minggu 3 Oktober 2021 Universitas Pancasila meresmikan Klenteng Kebajikan Agung (Da De Miao) yang berada di lingkungan kampus tersebut untuk dapat digunakan sebagai tempat peribadatan Konghucu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Toleransi merupakan bagian dari budaya kita sejak dahulu kala. Untuk itu kita berharap dengan pembangunan sarana ibadah yang berdekatan satu sama lain menumbuhkan saling pengertian dan menghargai yang menimbulkan rasa toleransi umat beragama," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudohusodo usai melakukan peresmian Vihara Dhamma Sasana yang berada di lingkungan kampus UP di Jakarta, Minggu.
Ia juga berharap selain mengadakan ibadah, bisa juga mengadakan pertemuan lintas agama untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai sehingga timbul rasa toleransi umat beragama.
Baca juga: Universitas Pancasila resmikan Klenteng Kebajikan Agung di lingkungan kampus
Diingatkannya bahwa di negara bineka seperti Indonesia ini yang paling berbahaya adalah fanatisme buta, apalagi dibarengi dengan kebodohan yang bisa menimbulkan fundamentalisme dan radikalisme.
"Radikalisme inilah akan menimbulkan bibit-bibit terorisme, seperti kita lihat di beberapa tempat ada perusakan sarana ibadah. Terorisme sebenarnya tumbuh dari orang-orang bodoh dan tidak mendalami pelajaran agamanya, sebab semua agama mengajarkan kasih-sayang terhadap sesama umat dan juga semua mahluk hidup," kata Siswono Yudohusodo.
Sementara itu Bhante Y.M Dhammiko Thera merasa sangat bahagia dan bersuka cita dengan adanya peresmian Vihara Dhamma Sasana yang berada dl ingkungan kampus UP.
Baca juga: Yenny Wahid berikan kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Pancasila
"Semoga kampus lain bisa menjadi contoh kampus UP dengan membangun rumah ibadah bagi semua agama di Indonesia. Karena semua mahasiswanya mempunyai keyakinan yang berbeda-beda," katanya.
Ia mengatakan keberagaman merupakan keniscayaan dengan adanya keberagaman rumah ibadah bisa mengenali corak rumah ibadah yang ada semua agama di Indonesia.
Diharapkan ke depannya muncul toleransi dan saling menghargai diantara sesasama pemeluk agama yang ada didalam kampus ini dan yang ada di dalam masyarakat luas.
Baca juga: Rektor UP: Pandemi buat institusi pendidikan dituntut berinovasi
Universitas Pancasila membangun enam tempat peribadatan yaitu masjid yang telah berdiri terlebih dahulu, klenteng (Konghucu), Gereja Kristen Protestan, Gereja Kristen Katolik, pura (Hindu), dan Vvhara (Budha) yang letak bangunannya saling berdampingan di lingkungan kampus tersebut.
Pada Minggu 3 Oktober 2021 Universitas Pancasila meresmikan Klenteng Kebajikan Agung (Da De Miao) yang berada di lingkungan kampus tersebut untuk dapat digunakan sebagai tempat peribadatan Konghucu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021