Lima orang penambang emas tradisional di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun lubang galian saat melakukan penambangan di daerah itu.

"Iya ada lima orang yang meninggal di Bombana. Mereka penambang emas," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler di Kendari, Rabu.

Kejadian nahas itu dilaporkan terjadi di Desa Tahite, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, pada Selasa (23/11) malam sekitar pukul 19.00 WITA.

Baca juga: Dua penambang emas di Mandailing Natal meninggal di dalam lubang tambang

Lima orang yang dilaporkan tewas, yakni Alex (31), Maripadang (38), Abo (33), Bettu (40), dan Akki (41).

"Itu sekarang masih dalam proses penanganan Polres Bombana. Para korban sudah dievakuasi oleh keluarga dan warga setempat," ujar dia.

Dilaporkan kejadian itu bermula ketika tujuh orang penambang emas tradisional berangkat menuju lokasi penambangan sekitar pukul 18.30 WITA.

Baca juga: Enam penambang selamat setelah 15 jam terkurung longsoran di kawasan Gunung Pongkor

Setibanya di lokasi penambangan, kelima orang korban langsung masuk ke dalam lubang rayapan atau lubang tikus dengan kedalaman 15 meter.

Sementara dua orang rekannya menunggu di luar lubang. Tak lama berselang, lubang tersebut runtuh, dan langsung menimbun kelima korban. Dua orang rekan korban yang selamat lalu berlari menuju perkampungan untuk meminta pertolongan warga.

Pukul 19.30 WITA, warga tiba di lokasi dan mencoba menyelamatkan korban. Namun longsoran tanah sangat tebal membuat kesulitan menggali material secara manual, sehingga evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat.

Baca juga: Penambang tewas tertimbun longsor di Bogor dua orang

Kelima korban berhasil ditemukan pada pukul 22.00 WITA dan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Poleang Utara, Bombana.

Pewarta: Muhammad Harianto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021