Pemerintah Kota Bekasi di Provinsi Jawa Barat membangun tempat pengolahan sampah (TPS) komunal di Kompleks Bina Lindung, Kelurahan Jati Cempaka, Kecamatan Pondokgede, guna menggerakkan warga untuk mengelola sampah.
"TPS 3R ini sebagai pola pendekatan pengelolaan sampah pada skala komunal atau kawasan dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana saat meresmikan TPS 3R Bina Lindung, Senin.
Baca juga: Kota Bekasi terima investasi Rp4,3 triliun dalam bentuk infrastruktur pengolahan sampah
Ia menjelaskan, tempat pengolahan sampah yang menerapkan konsep pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan sampah (Reduce, Reuse, Recycle/TPS) di kompleks Bina Lindung antara lain dilengkapi dengan tempat penampungan sampah residu serta pengepres sampah plastik dan kardus.
TPS 3R itu juga memiliki pencacah sampah organik, pengayak kompos matang, alat pengomposan menggunakan metode aerator bambu, kendaraan pengangkut sampah, alat pemilah sampah anorganik, alat daur ulang sampah, gudang, serta ruang kantor.
Baca juga: Kelola sampah, Bekasi terapkan aplikasi smart city
Selain untuk menyediakan sarana pengelolaan sampah berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, Yayan menjelaskan, TPS 3R tersebut dibangun untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir sampah, meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, serta meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga.
"Dengan pengelolaan sampah yang konsisten tentunya ada target dari kami yakni 30 persen penanganan sampah di hulu," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mujutahid Hidayat mengatakan bahwa keberadaan TPS 3R bisa mendorong masyarakat terlibat aktif dalam upaya pengelolaan sampah.
Baca juga: Unik, warga Bekasi bayar PBB pakai sampah
"Kami juga berharap ini dapat berkelanjutan, memberikan dampak yang baik, tentunya harus dijaga untuk keberlangsungan TPS 3R ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"TPS 3R ini sebagai pola pendekatan pengelolaan sampah pada skala komunal atau kawasan dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana saat meresmikan TPS 3R Bina Lindung, Senin.
Baca juga: Kota Bekasi terima investasi Rp4,3 triliun dalam bentuk infrastruktur pengolahan sampah
Ia menjelaskan, tempat pengolahan sampah yang menerapkan konsep pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan sampah (Reduce, Reuse, Recycle/TPS) di kompleks Bina Lindung antara lain dilengkapi dengan tempat penampungan sampah residu serta pengepres sampah plastik dan kardus.
TPS 3R itu juga memiliki pencacah sampah organik, pengayak kompos matang, alat pengomposan menggunakan metode aerator bambu, kendaraan pengangkut sampah, alat pemilah sampah anorganik, alat daur ulang sampah, gudang, serta ruang kantor.
Baca juga: Kelola sampah, Bekasi terapkan aplikasi smart city
Selain untuk menyediakan sarana pengelolaan sampah berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, Yayan menjelaskan, TPS 3R tersebut dibangun untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir sampah, meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, serta meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga.
"Dengan pengelolaan sampah yang konsisten tentunya ada target dari kami yakni 30 persen penanganan sampah di hulu," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mujutahid Hidayat mengatakan bahwa keberadaan TPS 3R bisa mendorong masyarakat terlibat aktif dalam upaya pengelolaan sampah.
Baca juga: Unik, warga Bekasi bayar PBB pakai sampah
"Kami juga berharap ini dapat berkelanjutan, memberikan dampak yang baik, tentunya harus dijaga untuk keberlangsungan TPS 3R ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021