Bogor, (Antara Megapolitan) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Badan Litbang dan sejumlah perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk bergerak mempercepat hilirisasi inovasi pertanian modern dengan membangun kerja sama mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
"Hari ini kita kumpulkan peneliti dari seluruh Balitbang Pertanian dan 17 perguruan tinggi di Indonesia bekerja sama untuk mempercepat hilirisasi inovasi pertanian menuju modernisasi pertanian kita," kata Menteri saat menghadiri Rapat Kerja Balitbang Pertanian di Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Amran mengatakan, kerja sama ini telah diawali dengan IPB melalui pengembangan varietas padi baru IPB 3S yang tadinya ditanam di lahan seluas 500 hektar mampu menghasilkan 13,4 ton. Dan ini akan dikembangkan lagi di lahan seluas 500 ribu hektare.
"Begitulah nikmatnya punya inovasi baru, dapat dinikmati langsung oleh petani dan pemilik inovasi memiliki hak patennya," kata Amran.
Amran juga mendorong agar para peneliti dari Balitbang Pertanian dan perguruan tinggi di Indonesia untuk bersemangat mengembangkan inovasi teknologi pertanian. Karena perubahan itu sangat diharapkan di generasi saat ini.
"Pastikan ilmu yang dihasilkan oleh para peneliti ini harus turun ke `bumi` dinikmati masyarakat," katanya.
Sementara itu Kepala Balitbang Pertanian, Muhammad Syakir mengatakan, rapat kerja ini dihadiri oleh profesor riset, peneliti Balitbang serta rektor dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Dikatakannya momentum dan pencanangan moderenisasi pertanian Indonesia 22 Oktober memastikan Balitbang Pertanian untuk meyakinkan moderenisasi merupakan suatu keniscayaan yang dapat diwujudkan.
"Saat ini sudah 60 ribu lebih alat mesin pertanian diserahkan kepada petani, dan tujuh komoditas baru yang kita hasilkan pada saat El Nino melanda wilayah Indonesia," katanya.
Syakir menyebutkan, keberhasilan tersebut memerlukan amunisi tidak hanya inovasi yang terpenting bagaimana Balitbang mampu mengefektifkan kerja sama teknologi inovasi yang dihasilkan para peneliti untuk modernisasi tetapi juga harus menginisiasi perguruan tinggi untuk menghasilkan penelitian dan inovasi sehingga bisa digunakan di masyarakat.
Dalam rapat ini, lanjut Syakir, juga diundang 17 rektor perguruan tinggi untuk bersama-sama bekerja menyuguhkan hasil inovasi pertanian kepada masyarakat sehingga mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
Kehadiran para rektor dari 17 perguruan tinggi ini untuk menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan Taman Sain Pertanian dan Taman Teknologi Pertanian, serta gelar Lapang Inovasi Pertanian. Sejumlah perguruan tinggi yang hadir diantaranya IPB, UGM, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Lampung, dan Universitas Muslim Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Hari ini kita kumpulkan peneliti dari seluruh Balitbang Pertanian dan 17 perguruan tinggi di Indonesia bekerja sama untuk mempercepat hilirisasi inovasi pertanian menuju modernisasi pertanian kita," kata Menteri saat menghadiri Rapat Kerja Balitbang Pertanian di Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Amran mengatakan, kerja sama ini telah diawali dengan IPB melalui pengembangan varietas padi baru IPB 3S yang tadinya ditanam di lahan seluas 500 hektar mampu menghasilkan 13,4 ton. Dan ini akan dikembangkan lagi di lahan seluas 500 ribu hektare.
"Begitulah nikmatnya punya inovasi baru, dapat dinikmati langsung oleh petani dan pemilik inovasi memiliki hak patennya," kata Amran.
Amran juga mendorong agar para peneliti dari Balitbang Pertanian dan perguruan tinggi di Indonesia untuk bersemangat mengembangkan inovasi teknologi pertanian. Karena perubahan itu sangat diharapkan di generasi saat ini.
"Pastikan ilmu yang dihasilkan oleh para peneliti ini harus turun ke `bumi` dinikmati masyarakat," katanya.
Sementara itu Kepala Balitbang Pertanian, Muhammad Syakir mengatakan, rapat kerja ini dihadiri oleh profesor riset, peneliti Balitbang serta rektor dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Dikatakannya momentum dan pencanangan moderenisasi pertanian Indonesia 22 Oktober memastikan Balitbang Pertanian untuk meyakinkan moderenisasi merupakan suatu keniscayaan yang dapat diwujudkan.
"Saat ini sudah 60 ribu lebih alat mesin pertanian diserahkan kepada petani, dan tujuh komoditas baru yang kita hasilkan pada saat El Nino melanda wilayah Indonesia," katanya.
Syakir menyebutkan, keberhasilan tersebut memerlukan amunisi tidak hanya inovasi yang terpenting bagaimana Balitbang mampu mengefektifkan kerja sama teknologi inovasi yang dihasilkan para peneliti untuk modernisasi tetapi juga harus menginisiasi perguruan tinggi untuk menghasilkan penelitian dan inovasi sehingga bisa digunakan di masyarakat.
Dalam rapat ini, lanjut Syakir, juga diundang 17 rektor perguruan tinggi untuk bersama-sama bekerja menyuguhkan hasil inovasi pertanian kepada masyarakat sehingga mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
Kehadiran para rektor dari 17 perguruan tinggi ini untuk menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan Taman Sain Pertanian dan Taman Teknologi Pertanian, serta gelar Lapang Inovasi Pertanian. Sejumlah perguruan tinggi yang hadir diantaranya IPB, UGM, Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Lampung, dan Universitas Muslim Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015