Kupang, (Antara Megapolitan) - Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol Endang Sunjaya meminta anggota DPRD NTT melakukan tes urine untuk mengetahui kadar urine masing-masing anggota, apakah mengandung narkoba atau tidak.
"Setelah tertangkapnya salah seorang anggota DPRD NTT dari F-Gerindra pekan lalu saat sedang nyabu di sebuah hotel di Kupang, saya yakin dam[pak ikutannya pasti ada. Karena itu, saya tantang untuk memeriksa urine," katanya kepada pers di Kupang, Kamis.
Pemeriksaan urine tersebut, kata jenderal polisi berbintang satu itu, guna mengetahui sudah sampai sejauh mana tingkat penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang itu bagi kalangan anggota dewan.
"Di lingkungan Polda NTT, misalnya, semua anggota wajib diperiksa urinenya untuk mengetahui sampai sejauh mana barang haram itu sudah menjerumus masuk dalam lingkaran aparat penegak hukum," ujarnya,
Ia sendiri menyebut bahwa saat ini NTT sudah dalam kondisi darurat narkoba, setelah dalam satu bulan saja, sudah tiga kasus narkoba yang ditangani Ditresnarkoba Polda NTT.
Kasus pertama yang ditanggani adalah penangkapan jaringan narkoba Sumba Lombok, penangkapan jaringan narkoba di lapas Kupang, dan yang terakhir adalah penangkapan anggota DPRD NTT.
Untuk memberantas peredaran narkoba di NTT Endang  mengharapkan, agar masyarakat dapat proaktif sehingga jika mengetahui ada anggotanya atau masyarakat  yang mengkonsumsi barang haram tersebut bisa segera melaporkan.
"Oleh karena itu saya mengharapkan agar masyarakat NTT bisa ikut membantu proses pemberantas narkoba di daerah ini, karena dukungan dari masyarakat sangat kami butuhkan," tutur.
Lebih lanjut ia mengatakan  saat ini peredaran narkoba ke NTT sudah dari berbagi jalur baik itu laut, darat maupun udara, oleh karena itu pengawasan akan ditingkatkan.
"Kita siap bekerja sama dengan semua pihak agar barang haram itu tidak merusak generasi kita," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Setelah tertangkapnya salah seorang anggota DPRD NTT dari F-Gerindra pekan lalu saat sedang nyabu di sebuah hotel di Kupang, saya yakin dam[pak ikutannya pasti ada. Karena itu, saya tantang untuk memeriksa urine," katanya kepada pers di Kupang, Kamis.
Pemeriksaan urine tersebut, kata jenderal polisi berbintang satu itu, guna mengetahui sudah sampai sejauh mana tingkat penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang itu bagi kalangan anggota dewan.
"Di lingkungan Polda NTT, misalnya, semua anggota wajib diperiksa urinenya untuk mengetahui sampai sejauh mana barang haram itu sudah menjerumus masuk dalam lingkaran aparat penegak hukum," ujarnya,
Ia sendiri menyebut bahwa saat ini NTT sudah dalam kondisi darurat narkoba, setelah dalam satu bulan saja, sudah tiga kasus narkoba yang ditangani Ditresnarkoba Polda NTT.
Kasus pertama yang ditanggani adalah penangkapan jaringan narkoba Sumba Lombok, penangkapan jaringan narkoba di lapas Kupang, dan yang terakhir adalah penangkapan anggota DPRD NTT.
Untuk memberantas peredaran narkoba di NTT Endang  mengharapkan, agar masyarakat dapat proaktif sehingga jika mengetahui ada anggotanya atau masyarakat  yang mengkonsumsi barang haram tersebut bisa segera melaporkan.
"Oleh karena itu saya mengharapkan agar masyarakat NTT bisa ikut membantu proses pemberantas narkoba di daerah ini, karena dukungan dari masyarakat sangat kami butuhkan," tutur.
Lebih lanjut ia mengatakan  saat ini peredaran narkoba ke NTT sudah dari berbagi jalur baik itu laut, darat maupun udara, oleh karena itu pengawasan akan ditingkatkan.
"Kita siap bekerja sama dengan semua pihak agar barang haram itu tidak merusak generasi kita," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015