Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika melarang para camat bepergian ke luar kota untuk mengantisipasi segala kemungkinan bencana alam yang bakal terjadi akibat curah hujan tinggi beberapa pekan terakhir ini.

"Kami meminta para camat untuk tetap waspada di wilayahnya masing-masing sebab potensi bencana seperti banjir, langsor, dan pohon tumbang masih mengintai wilayah Purwakarta," kata Ambu Anne, panggilan akrab Anne Ratna Mustika di Purwarta, Sabtu.

Ia mengatakan banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta ada tiga tipe yang sudah dilakukan mitigasi oleh dinas terkait.

Baca juga: Sejumlah daerah di Purwakarta rawan banjir dan longsor

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 360/Kep.17-DPKB/2021 Tentang Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten Purwakarta Tahun 2021, sebagaimana keterangan yang diperoleh dari Diskominfo Kabupaten Purwakarta, Sabtu.

Pertama banjir bandang karena alih fungsi lahan, kerusakan hutan karena eksploitasi yang tidak terkendali. Banjir kedua disebabkan oleh luapan air sungai karena curah hujan yang tinggi dan banjir yang ketiga ada di kota yang disebabkan oleh saluran air yang tersendar akibat tumpukan sampah.

"Kami minta para camat untuk tidak bepergian ke luar kota, harus tetap waspada dan siaga," katanya.

Bupati Purwakarta juga mengimbau Program Jumat Bersih harus terus yang dilakukan di setiap desa dan kelurahan se-Kabupaten Purwakarta dengan membersihkan gorong-gorong yang tersendat oleh sampah.

Baca juga: Masuk musim hujan, Bupati Purwakarta minta camat waspada dan siaga bencana

Ia telah menyampaikan mitigasi kaitan dengan kebencanaan hidrometeorologi.

Ia juga berharap masyarakat ikut berpartisipasi membantu membersihkan penumpukan sampah di berbagai saluran air dan sungai.

"Sementara untuk mitigasi kesehatan tadi juga saya sampaikan ke dinas kesehatan karena terjadi perubahan cuaca dapat menyebabkan beberapa penyakit timbul seperti diare, muntaber dan DBD. Juga harus dicek stok obat-obatan di puskesmas," ujarnya.

Bupati menyebutkan kecamatan yang rawan banjir akibat luapan air sungai antara lain Kecamatan Campaka, Cibatu, Pondoksalam, dan Pasawahan. Sementara banjir akibat genangan juga sangat mengganggu sering terjadi di wilayah perkotaan.

Baca juga: Tangani bencana pergerakan tanah, Pemkab Purwakarta siapkan anggaran Rp300 juta

Kecamatan yang rawan longsor meliputi Kecamatan Wanayasa, Sukasari, Maniis, dan Tegalwaru.

Banjir yang disebabkan oleh beberapa hal termasuk banjir bandang kaitan dengan alih fungsi lahan hutan dan kerusakan hutan dan itu bisa terjadi di beberapa kecamatan seperti Tegalwaru dan Kecamatan Bojong.

Kabupaten Purwakarta terdiri atas 17 kecamatan, yakni Kecamatan Purwakarta, Jatiluhur, Plered, Wanayasa, Sukasari, Maniis, Tegalwaru, Bojong, Campaka, Pondoksalam, Pasawahan, Darangdan, Sukatani, Kiarapedes, Cibatu, Babakancikao, dan Bungursari.

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021