Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan memberikan bonus kepada atlet asal Kabupaten Bekasi dalam kontingen Jawa Barat peraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2-15 Oktober 2021.
"Hari ini kami dari Pemkab Bekasi sengaja ke Papua untuk memberikan semangat kepada atlet dari Kabupaten Bekasi," katanya saat dihubungi di Papua, Minggu.
Dani mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan bonus kepada atlet-atlet berprestasi dengan rincian Rp50 juta bagi peraih satu medali emas kemudian peraih perak diganjar Rp35 juta serta Rp20 juta bagi atlet peraih medali perunggu.
Dalam kesempatan itu Dani memberikan bonus secara simbolis kepada atlet gantole Ricko Bahiudin yang berhasil meraih medali emas pada nomor ketepatan mendarat beregu putra dan medali perunggu di nomor ketepatan mendarat perorangan putra.
"Karena saya pernah juga tugas di Dispora, saya tahu betul tidak mudah untuk seorang atlet meraih medali di PON, apalagi peralatan olahraganya mahal. Jadi selamat untuk Ricko yang saat ini sudah berhasil meraih emas dan perunggu," ucapnya.
Dia mengaku pemberian bonus tersebut merupakan stimulus atlet agar mampu memacu semangat hingga mendapat hasil maksimal yakni pulang ke Kabupaten Bekasi dengan membawa medali.
"Semoga menjadi rangsangan bagi atlet-atlet lain untuk memacu prestasi karena banyak juga atlet kita yang membela Jawa Barat di ajang PON Papua ini, 90-an atlet, belum pelatih, ofisial dan lainnya. Semoga mampu mengharumkan nama Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi khususnya," ucapnya.
Dani mengatakan bonus bagi atlet peraih medali bisa dicairkan segera pada tahun depan mengingat Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2021 baru saja disepakati pada Kamis (30/9/2021) lalu sehingga tidak bisa dicairkan tahun ini.
"Untuk bonus ini secara simbolis kami sampaikan, pemberiannya tahun depan ya, karena PON ini berbarengan dengan perubahan anggaran yang sudah diketok kemarin KUA PPAS-nya, jadi tidak bisa diajukan di perubahan tahun ini," katanya.
Dia mengaku bonus para atlet diupayakan dianggarkan pada APBD 2022 sehingga selambat-lambatnya akan diterima para atlet pada Bulan Februari 2022 mendatang.
"Tapi di tahun depan saya minta Pak Kadispora untuk dikawal, begitu APBD mau diketok, biasanya akhir Desember sudah bisa diajukan, Januari prospek pengajuan, jadi setelat-telatnya Februari sudah sampai kepada yang berhak. Kemudian ditambah (bonus) dari provinsi juga biasanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Hari ini kami dari Pemkab Bekasi sengaja ke Papua untuk memberikan semangat kepada atlet dari Kabupaten Bekasi," katanya saat dihubungi di Papua, Minggu.
Dani mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan bonus kepada atlet-atlet berprestasi dengan rincian Rp50 juta bagi peraih satu medali emas kemudian peraih perak diganjar Rp35 juta serta Rp20 juta bagi atlet peraih medali perunggu.
Dalam kesempatan itu Dani memberikan bonus secara simbolis kepada atlet gantole Ricko Bahiudin yang berhasil meraih medali emas pada nomor ketepatan mendarat beregu putra dan medali perunggu di nomor ketepatan mendarat perorangan putra.
"Karena saya pernah juga tugas di Dispora, saya tahu betul tidak mudah untuk seorang atlet meraih medali di PON, apalagi peralatan olahraganya mahal. Jadi selamat untuk Ricko yang saat ini sudah berhasil meraih emas dan perunggu," ucapnya.
Dia mengaku pemberian bonus tersebut merupakan stimulus atlet agar mampu memacu semangat hingga mendapat hasil maksimal yakni pulang ke Kabupaten Bekasi dengan membawa medali.
"Semoga menjadi rangsangan bagi atlet-atlet lain untuk memacu prestasi karena banyak juga atlet kita yang membela Jawa Barat di ajang PON Papua ini, 90-an atlet, belum pelatih, ofisial dan lainnya. Semoga mampu mengharumkan nama Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi khususnya," ucapnya.
Dani mengatakan bonus bagi atlet peraih medali bisa dicairkan segera pada tahun depan mengingat Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2021 baru saja disepakati pada Kamis (30/9/2021) lalu sehingga tidak bisa dicairkan tahun ini.
"Untuk bonus ini secara simbolis kami sampaikan, pemberiannya tahun depan ya, karena PON ini berbarengan dengan perubahan anggaran yang sudah diketok kemarin KUA PPAS-nya, jadi tidak bisa diajukan di perubahan tahun ini," katanya.
Dia mengaku bonus para atlet diupayakan dianggarkan pada APBD 2022 sehingga selambat-lambatnya akan diterima para atlet pada Bulan Februari 2022 mendatang.
"Tapi di tahun depan saya minta Pak Kadispora untuk dikawal, begitu APBD mau diketok, biasanya akhir Desember sudah bisa diajukan, Januari prospek pengajuan, jadi setelat-telatnya Februari sudah sampai kepada yang berhak. Kemudian ditambah (bonus) dari provinsi juga biasanya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021