Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena menyebutkan stok vaksin COVID-19 di daerah itu masih tersedia 110 ribu dosis guna menuntaskan vaksinasi 18,5 persen dari total sasaran atau 15.159 warga.

"Stoknya masih cukup banyak, tinggal warganya yang terbuka untuk mau divaksin," kata dia saat dihubungi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Ia menyebutkan jumlah dosis dari empat jenis vaksin dengan merek yang berbeda-beda, antara lain Sinovac dengan jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua 28 hari masih 60.000 dosis.

Baca juga: Pemkot Bogor perpanjang target penuntasan vaksinasi 100 persen

Jenis vaksin dengan jarak penyuntikan 12 minggu, AstraZeneca 20.000 dosis, sedangkan jenis vaksin yang saat ini diperuntukkan tenaga kesehatan untuk vaksinasi ketiga maupun yang aman disuntikkan ke masyarakat umum dari merek Moderna 9.000 dosis.

Untuk jenis vaksin dengan jarak penyuntikan dosis pertama dan kedua selama 21 hari dengan sasaran usia 12 tahun ke atas merek Pfizer 41.000 dosis.

"Pada dasarnya semua vaksin sama baiknya, aman, telah melalui uji klinis," ujar Erna.

Baca juga: Memacu langkah tuntaskan vaksinasi COVID-19 di Kota Bogor

Sebelumnya, kata dia, Kota Bogor telah menghabiskan 778,7 ribu dosis vaksin untuk merek Sinovac, 112,5 ribu dosis vaksin AstraZeneca, 147,5 ribu dosis vaksin Pfizer, 6,4 ribu dosis vaksin Moderna, dan 2,8 ribu dosis vaksin Sinopharm.

Ratusan ribu dosis vaksin tersebut, saat ini telah menyelesaikan 81,95 persen kegiatan vaksinasi atau 671.534 orang dari target 819.444 warga.

Erna mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk membuka diri dengan menjaga imun dari penularan virus lewat vaksinasi, agar Kota Bogor segera tercapai kekebalan kelompok, dan pandemi COVID-19 bisa segera berakhir.

Baca juga: Bima Arya optimistis Kota Bogor segera masuk PPKM level 2

Saat ini, kata dia, sudah tersedia vaksin untuk semua kelompok, termasuk warga yang lanjut usia (lansia) atau memiliki penyakit bawaan (komorbid), dan para penyintas atau orang yang pernah terinfeksi COVID-19.

"Bahkan untuk penyintas saat ini sudah bisa divaksin setelah sebulan dinyatakan sembuh," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021