Nusa Penida (Antara Megapolitan) - Panitia Festival Nusa Penida (FNP) di Kabupaten Klungkung, Bali melepas 50 ekor tukik (anak penyu) di  perairan Pantai Lembongan, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali.

"Salah satu kegiatan Festival Nusa Penida itu diharapkan mampu sebagai wahana pelestarian penyu di laut," kata Koordinator kegiatan pelepasan penyu tersebut  Wayan Suarbawa, Minggu.

Pelepasan tukik yang dihadiri Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Wakil Bupati Made Kasta Putri Indonesia Pariwisata 2015 Gresya Amanda Maaliwunga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat setempat untuk melestarikan binatang langka tersebut.

Wayan Suarbawa menjelaskan, Pantai Dreambeach Lembongan pada  era tahun 1980-an merupakan tempat favorit penyu-penyu bertelur dan mencari makanan.

Melalui pelepasan tukik diharapkan mampu mengembalikan Pantai Dreambeach Lembongan sebagai habitat penyu untuk melakukan aktivitas.

Menurut Suarbawa, ke-50 ekor  tukik penyu sisik yang dilepas ke perairan bebas itu diperoleh dari tempat penangkaran di Pantai Saba, Kabupaten Gianyar.

Ia mengajak semua komponen masyarakat bersama-sama menjaga  dan melestarikan keberadaan penyu yang keberadaannya semkin langka.

"Pelepas liaran tukik ini juga sebagai pesan moral  untuk bersama-sama melestarikan keberadaan penyu ini," ujar  Suarbawa.

Yogi salah seorang warga  yang ikut melepas tukik tersebut mengaku senang dan bangga terhadap upaya untuk mengembangkan perairan Nusa Penida sebagai habitat penyu.

Untuk itu semua pihak mempunyai kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan populasi penyu yang kini sudah berada diambang kepunahan.

Masyarakat dan nelayan Nusa Penida dan di Bali pada umumnya diharapkan  ikut mendukung aksi sosial tersebut, sekaligus diimbangi dengan kesadaran  untuk tidak menangkap penyu, binatang langka yang  dilindungi Undang-Undang.

Satwa yang memiliki jelajah migrasi "tanpa batas" ini, hidup di seluruh perairan Indonesia dan Papua Nugini serta seluruh daerah tropis dan sub tropis di dunia.

Oleh sebab itu Bali sebagai daerah tujuan wisata sejak sepuluh tahun terakhir secara berkesinambungan melepas tukik ke perairan bebas, sebagai salah satu bentuk kepedulian.

Kesadaran nelayan yang mulai tumbuh terhadap kondisi populasi penyu yang berada diambang kepunahan itu, kini lebih dipacu lagi oleh Badan Suaka Alam dan Margasatwa Dunia (WWF) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSAD) Provinsi Bali.  
    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015