Nusa Penida (Antara Megapolitan) - Belasan peserta ikut ambil bagian dalam lomba mengikat matadagangan rumput laut memeriahkan pelaksanaan Festival Nusa Penida (FNP) yang  dipusatkan di Pulau Nusa Lembongan, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, Minggu.

Panitia lomba tersebut, Wayan Darman menjelaskan, belasan peserta adu kecepatan dalam mengikat matadangan rumput laut dalam perairan laut.

Selain itu juga melepas ikatan rumput laut dari tiang pengikatnya di dalam laut. Peserta lomba tersebut seluruhnya sebanyak 37 orang yang terdiri atas melepas tali ikatan rumput laut 14 orang dan mengikat rumput laut hasil panen 23 orang.

Masing-masing peserta harus mengikat tali rumput laut maupun yang melepasnya sepanjang tujuh meter. Kriteria meliputi kecepatan dan keutuhan ikatan.      
"Untuk mengikat rumput laut itu harus ada dua ikatan. Kalau satu ikatan dinyatakan diskualifikasi," jelas  Darman.

Melalui kegiatan lomba tersebut diharapkan petani rumput laut lebih giat dalam memelihara dan mengembangkan tanaman rumput laut.

Masyarakat pesisir di Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung  mengembangkan usaha budidaya rumput laut.

Pengembangan rumput laut menjadi tumpuan harapan masyarakat, disamping sebagai nelayan, ujar  I Made Darman, seorang  pengempul rumput laut.

Masyarakat pesisir pantai Nusa Penida sebagian besar menggantungkan hidup dari laut sebagai petani rumput laut maupun  nelayan.

Demikian pula di pesisir Pantai Pulau Ceningan dan Lembongan juga mengembangkan usaha rumput laut.

Masyarakat mengembangkan rumput laut jenis spinosum dan cattoni. Bedanya dari kedua jenis adalah warnanya. Cattoni berwarna hijau atau kuning, sedangkan spinosum berwarna merah kehitaman.  Selain warna, cattoni relatif lebih mahal dari jenis spinosum.

  

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015