Bekasi, (Antara Megapolitan) - Tim pemeriksa kelayakan hewan kurban Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat penyakit yang diderita hewan kurban di wilayah setempat didominasi sakit mata akibat debu selama kemarau.
"Total ada 21 hewan kurban yang bermasalah di sejumlah lapak pedagang yang ada di 12 kecamatan Kota Bekasi. Mayoritasnya menderita sakit mata," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kurban Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi Edi Kadarusman di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, penyakit sakit mata itu ditandai keluarnya air mata, kotoran mata dan kondisi fisik hewan yang tidak tenang.
Kondisi itu diakibatkan debu yang beterbangan di udara terbawa angin dan masuk ke mata hewan kurban karena tanah kering.
"Untuk hewan yang terkena masalah penyakit mata, kami memberikan salep mata secara cuma-cuma," katanya.
Menurut dia, kondisi hewan yang sakit tidak dianjurkan untuk dijual karena melanggar persyaratan kelayakan untuk kurban.
"Harus diobati dulu penyakitnya sampai sembuh," katanya.
Selain mengalam sakit mata, sebagian hewan kurban itu ada pula yang belum memenuhi syarat usia yang ditentukan untuk kambing dan domba minimal satu tahun dan untuk sapi minimal dua tahun.
Ada pula sejumlah sapi yang diketahui menderita kembung akibat masuk angin, koreng dan diare.
"Kami tidak temukan ada hewan yang terjangkit penyakit berat seperti antrax dan sejenisnya," katanya.
Dia mengatakan, tim tersebut beranggotakan 102 orang yang disebar memantau ke sejumlah lapak di 12 kecamatan Kota Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Total ada 21 hewan kurban yang bermasalah di sejumlah lapak pedagang yang ada di 12 kecamatan Kota Bekasi. Mayoritasnya menderita sakit mata," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kurban Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi Edi Kadarusman di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, penyakit sakit mata itu ditandai keluarnya air mata, kotoran mata dan kondisi fisik hewan yang tidak tenang.
Kondisi itu diakibatkan debu yang beterbangan di udara terbawa angin dan masuk ke mata hewan kurban karena tanah kering.
"Untuk hewan yang terkena masalah penyakit mata, kami memberikan salep mata secara cuma-cuma," katanya.
Menurut dia, kondisi hewan yang sakit tidak dianjurkan untuk dijual karena melanggar persyaratan kelayakan untuk kurban.
"Harus diobati dulu penyakitnya sampai sembuh," katanya.
Selain mengalam sakit mata, sebagian hewan kurban itu ada pula yang belum memenuhi syarat usia yang ditentukan untuk kambing dan domba minimal satu tahun dan untuk sapi minimal dua tahun.
Ada pula sejumlah sapi yang diketahui menderita kembung akibat masuk angin, koreng dan diare.
"Kami tidak temukan ada hewan yang terjangkit penyakit berat seperti antrax dan sejenisnya," katanya.
Dia mengatakan, tim tersebut beranggotakan 102 orang yang disebar memantau ke sejumlah lapak di 12 kecamatan Kota Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015