Cikarang, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sekitar 300 badan usaha koperasi di wilayah setempat bangkrut akibat tidak dikelola dengan baik.

"Ratusan koperasi itu gulung tikar karena pengelolaan permodalan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak maksimal," kata Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi Andung Adi Purwanto di Cikarang, Jumat.

Menurut dia, hingga 2014 lalu pihaknya mencatat ada 963 koperasi dari berbagai jenis usaha yang beroperasi di Kabupaten Bekasi, namun 300 koperasi diantaranya saat ini sudah dinyatakan bangkrut.

Menurut dia, mayoritas koperasi yang bangkrut tersebut telah mengajukan permintaan untuk dipulihkan kembali oleh pemerintah daerah.

Namun pihaknya merasa perlu lebih berhati-hati dalam meninjau kesanggupan manajemen dan SDM dari koperasi tersebut untuk berbenah.

Selain itu, kata dia, minat masyarakat untuk berkoperasi juga sudah semakin menurun dan lebih memilih menabung di bank.

"Apalagi sistem perbankan di Indonesia sudah mulai canggih dan bersinergi dengan kemajuan zaman," katanya.

Sedangkan, yang masih eksis dan bertahan dengan baik selama ini rata-rata adalah Koperasi Karyawan (Kopkar) yang ada di perusahan-perusahan kawasan industri.

"Selain itu, Kopkar didukung dengan anggota yang banyak, AD-ART mereka lebih sehat, begitu juga dengan permodalan dari iuran anggotanya yang dipotong melalui gaji di perusahaan," katanya.

Namun demikian, pihaknya menggagas diadakannya pendidikan serta pelatihan kewirausahaan bagi pengurus maupun anggota koperasi yang bangkrut.

"Untuk permodalan, kami akan membantu melakukan pendekatan dengan pihak ketiga maupun lembaga perbankan di daerah untuk menyalurkan dana bantuan usaha," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015