Jakarta, (Antara Megapolitan) - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM siap membantu mengembangkan kain tenun khas daerah karena mempunyai potensi yang luar biasa.
"Banyak perancang mode yang melirik kain tenun daerah untuk dipadukan menjadi batik tenun eksklusif dan bernilai jual tinggi," kata Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan dengan kesemarakan fashion daerah dengan ciri khas masing-masing sehingga mempunyai nilai tambah tersendiri. Untuk itu badan layanan usaha (BLU) di bawah Kemenkop dan UKM ini, menggandeng para produsen, penikmat, hingga desainer kain tenun dalam pelaksanaan Galeri Indonesia WOW mendatang.
"Potensi fashion Indonesia memang wow dan luar biasa," ujarnya.
Ahmad Zabadi menambahkan saat ini fashion di tanah air sangat berkembang, untuk itu, dalam pelaksanaan Galeri Indonesia WOW nanti, lembaganya memperbanyak promosi produk-produk fashion. Salah satunya, batik tenun.
"Banyak terobosan dari para UKM binaan kami yang terus berinovasi," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Zabadi, Galeri Indonesia WOW adalah konsep re-branding UKM Gallery yang selama ini menjadi display permanen produk UKM hingga tempat bertemunya para pelaku bisnis.
Nanti, Galeri Indonesia WOW memiliki lima diferensiasi. Yakni, sebagai experiment lab, curated concept store, coworking space, investor meeting place, dan creative hub.
Dikatakannya produk fashion nanti juga bisa dikembangkan lewat experiment lab. Itu merupakan tempat pengujian, bengkel, atau workshop bagi para pelaku koperasi dan UKM.
Di tempat tersebut, member Galeri Indonesia WOW bisa menguji atau menampilkan keunggulan produk mereka kepada para pengunjung.
Produk fashion pun bisa dipromosikan lewat curated concept store. Yakni, outlet atau toko yang menjual produk-produk UKM yang sudah dikurasi dewan kurator.
Mereka adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Ada 30 curated concept store yang tiap-tiap store berisi satu merek atau UKM. Galeri Indonesia WOW juga memiliki pop up market.
"Kami menargetkan 500 UKM hasil kurasi masuk ke Galeri Indonesia WOW tahun ini," katanya.
Sementara itu salah seorang Desainer Uly Duma yang mempunyai ide cemerlang memadukan kain tenun menjadi batik menjadi salah satu unggulan produk UKM, dan sempat menjadi produk favorit yang dipamerkan Gallery UKM Smesco di SME Tower.
Perancang mode yang kerap memadukan kain tenun dengan batik tersebut mengakui, kain tenun negeri sendiri adalah yang terbaik.
Menurut Uly, Indonesia harus bisa mengembangkan kain tenun. Sebab, banyak UKM di tanah air yang menggarap tenun, tetapi semuanya masih tradisional. Tenun batik ala Uly menjadi favorit pada ajang Indonesia Fashion Week beberapa bulan lalu di Jakarta.
"Ya, saya ingat betul ketika saya diboyong Smesco LLP-KUKM untuk ikut ajang tahunan paling spektakuler itu," ucap perancang mode dengan brand Manggading tersebut.
Sedangkan di wilayah Sulawesi Tenggara, ada tenun Joewita Silk. Ini tenun yang juga binaan LLP-KUKM itu menonjolkan warna dengan corak warga terang.
"Ya, tenun yang saya garap ini berani tampil beda dengan padupadankan warna yang lebih terang," ujarnya.
Menurut Joewita, tenun yang dia rancang memang mayoritas lebih banyak bikin songket. "Ya, ada songket sanin dan tolaki," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Banyak perancang mode yang melirik kain tenun daerah untuk dipadukan menjadi batik tenun eksklusif dan bernilai jual tinggi," kata Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan dengan kesemarakan fashion daerah dengan ciri khas masing-masing sehingga mempunyai nilai tambah tersendiri. Untuk itu badan layanan usaha (BLU) di bawah Kemenkop dan UKM ini, menggandeng para produsen, penikmat, hingga desainer kain tenun dalam pelaksanaan Galeri Indonesia WOW mendatang.
"Potensi fashion Indonesia memang wow dan luar biasa," ujarnya.
Ahmad Zabadi menambahkan saat ini fashion di tanah air sangat berkembang, untuk itu, dalam pelaksanaan Galeri Indonesia WOW nanti, lembaganya memperbanyak promosi produk-produk fashion. Salah satunya, batik tenun.
"Banyak terobosan dari para UKM binaan kami yang terus berinovasi," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Zabadi, Galeri Indonesia WOW adalah konsep re-branding UKM Gallery yang selama ini menjadi display permanen produk UKM hingga tempat bertemunya para pelaku bisnis.
Nanti, Galeri Indonesia WOW memiliki lima diferensiasi. Yakni, sebagai experiment lab, curated concept store, coworking space, investor meeting place, dan creative hub.
Dikatakannya produk fashion nanti juga bisa dikembangkan lewat experiment lab. Itu merupakan tempat pengujian, bengkel, atau workshop bagi para pelaku koperasi dan UKM.
Di tempat tersebut, member Galeri Indonesia WOW bisa menguji atau menampilkan keunggulan produk mereka kepada para pengunjung.
Produk fashion pun bisa dipromosikan lewat curated concept store. Yakni, outlet atau toko yang menjual produk-produk UKM yang sudah dikurasi dewan kurator.
Mereka adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Ada 30 curated concept store yang tiap-tiap store berisi satu merek atau UKM. Galeri Indonesia WOW juga memiliki pop up market.
"Kami menargetkan 500 UKM hasil kurasi masuk ke Galeri Indonesia WOW tahun ini," katanya.
Sementara itu salah seorang Desainer Uly Duma yang mempunyai ide cemerlang memadukan kain tenun menjadi batik menjadi salah satu unggulan produk UKM, dan sempat menjadi produk favorit yang dipamerkan Gallery UKM Smesco di SME Tower.
Perancang mode yang kerap memadukan kain tenun dengan batik tersebut mengakui, kain tenun negeri sendiri adalah yang terbaik.
Menurut Uly, Indonesia harus bisa mengembangkan kain tenun. Sebab, banyak UKM di tanah air yang menggarap tenun, tetapi semuanya masih tradisional. Tenun batik ala Uly menjadi favorit pada ajang Indonesia Fashion Week beberapa bulan lalu di Jakarta.
"Ya, saya ingat betul ketika saya diboyong Smesco LLP-KUKM untuk ikut ajang tahunan paling spektakuler itu," ucap perancang mode dengan brand Manggading tersebut.
Sedangkan di wilayah Sulawesi Tenggara, ada tenun Joewita Silk. Ini tenun yang juga binaan LLP-KUKM itu menonjolkan warna dengan corak warga terang.
"Ya, tenun yang saya garap ini berani tampil beda dengan padupadankan warna yang lebih terang," ujarnya.
Menurut Joewita, tenun yang dia rancang memang mayoritas lebih banyak bikin songket. "Ya, ada songket sanin dan tolaki," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015